Minggu, 05 Juni 2016

Ringkasan BAB II skripsi Alfian Firdaus: Prinsip Kerja Sama Dalam Dialog Spongebob Squarepants oleh Ibnu Hafizh Baihaqi



Bab ini merupakan uraian dari teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan kerangka berpikir yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian.

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pematuhan dan pelangaran Prinsip Kerja Sama dalam film "Spongebob Squarepants". Prinsip kerja sama merupakan bagian dari kajian pragmatik yang terbagi dalam 4 maksim yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevan, dan maksim pelaksanaan.

Pada landasan teori dijelaskan teori yang mendukung penelitian meliputi : hakikat wacana, hakikat pragmatik, hakikat prinsip kerjasama dan wacana dalam film animasi.

1. Hakikat wacana.
Wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan dan berhubungan sehinga membentuk makna di antara kalimat-kalimat tersebut. Wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dibentuj oleh kalimat. Selain sebagai satuan terbesar dalam bahasa, wacana di dalam suatu pecakapan merupakan satuan bahasa yang terarah dengan melibatkan satu topik tertentu.

Para ahli mengartikan wacana sebagai berikut :
1. Menurut Alwi, wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu dengan yang lainnya dalam kesatuan makna.
2. Menurut lubis, wacana adalah kesatuan bahasa terlengkap.
3. Menurur purnomo, wacana adalah hasil dari penggunaan bahasa dalam konteks yang wajar.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa wacana adalah suatu rangkaian ujaran atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara teratur dan sistematis yang menjelaskan sebuah topik pristiwa sehingga membentuk rentetan kalimat yang berisi gagasan atau topik.

Menurut Achmad, terdapat dua sifat wacama, yaitu transaksional dan interaksional. Transaksional adalah sifat wacana yang mementingkan isinya, sedangkan interaksional mementingkan hubungan timbal balik.

Wacana disebut interaktif karena melibatkan dua pihak. Wujud interaksi ini lebih mudah dilihat dalam wacana lisan seperti dalam percakapan dua orang. Dalam wacana lisan, penyapa adalah peembicara sedangkan pesapa adalah pendengar. Sedangkan dalam wacana tulis, penyapa adalah penulis sedangkan pembaca sebagai pesapa. Dalam sebuah wacana harus ada unsur penyapa dan pesapa.

Dalam penelitian ini, film animasi menggunakan wacana lisan sat tokoh berdialog. Film animasi juga sama seperti film, terdapat tokoh serta alur cerita didalamnya. Dalam dialog antar tokoh yang terjadi dalam film animasi terdapat wacana traksional dan interaksional.

Secara umum, animasi merupakan suatu proses menggambar dengan memodifikasi gambar dari tiap-tiap frame yang diekspos pada tenggang waktu tertentu sehinga tercipta sebuah ilusi gambar bergerak. Arti animasi intinya adalah membuat gambar lebih kelihatan hidup, sehingga bisa mempengaruhi emosi penonton.

Film animasi masih menjadi konsumsi anak-anak. Film animasi besar di dunia sering membuat film animasi yang tidak ditujukan untuk kelompok penonton anak-anak, dengan kategori-kategori yang ada merupakan hasil dari segmentasi khalayak.

2. Hakikat paraton.
Dalam struktur wacana terdapat kesatuan yang disebut dengan paragraf. Paragrag merupakan kesatuan bentuk pemakaian bahasa yang mengungkapkan pikiran atau topik didalamnya. Paragraf terdiri atas beberapa kalimat yang memiliki kesatuan topik dan gagasan.

Dalam wacana lisan, paragaraf lebih dikenal dengan satuan paraton. Karena bentuk wacana lisan adalah ujaran percakapan manusia, jelas tidak terlihat indensasi penentu paragrafnya. Penutur menggunakan isyarat-isyarat intonasi untuk menandai permulan paraton.

Dapat dikatakan bahwa penggunaan paraton muncul berdasarkan adanya perbedaan intonasi-intonasi dalam sebuah percakapan. Terjadinya alih topik yang diucapkan dengan hadirnya pemarkag mengalihkan satu paraton kepada paraton yang baru.

3. Hakikat pragmatik
Pragmatik merupakan tataran yang turut memperhitungkan manusia sebagai pengguna bahasa serta cenderung mengkaji fungsi ujaran atau fungsi bahasa dariapada bentuk atau strukturnya. Pragmatik mengkaji makna atau maksud penutur dalam menuturkan sebuah satuan lingual tertentu pada sebuah bahasa.

Kajian pragmatik terkait langsung dengan fungsi utama bahasa, yaitu sebagai alat komunikasi. Kajian pragmatik selalu terarah pada permasalahan pemakaian bahasa di dalam suatu masyarakat bahasa, mengungkap bagaimana perilaku berbahasa suatuasyarakat bahasa bersosialisasi.

Pragmatik merupakan studi tentang makna ujaran penutur, makna kontekstual, makna yang dikomunikasikan melebihi ujaran yang diucapkan, dan pengekspresian dari hubungan jarak. Pragmatik adalah studi yang menghubungkan bentuk linguistik dengan pemakai bahasa.

Pragmatik berkenan dengan bagaimana kita memproduksi dan mengerti penggunan bahasa yang diujarkan. Semakin banyak mempelajari percakapan, semakin terlihat bahwa makna secara literal bukanlah yang paling berarti, melainkan maksud dan tujuan dari sebuah ujaran.

4. Prinsip kerja sama
Dalam sebuah percakapan, peserta tutur diharapkan mampu bekerja sama dengan lawan tuturnya untuk menghasilkan komunikasi yang efektif dan efisien. Yang dimaksud bekerja sama ialah para peserta percakapan tidak saling memberikan informasi yang membingungkan, menipu, atau memberi informasi yang tidaj relevan. Prinsip kerjasama terdiri dari empat maksim. Kempat maksim tersebut adalah sebagai berikut
A. Maksim kualitas
Berikan sejumlah informasi yang tepat yaitu
- sumbangan informasi anda harus seinformatif yang dibutuhkan
- sumbangan informasi anda jangan melebihi yang dibutuhkan

Di dalam maksim kuantitas, seorang penutur diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup, relefative memadai, dan seinformatif mungkin. Informasi demikian itu tidak boleh melebihi informasi yang sebenarnya dibutuhkan si lawan tutur.

B. Maksim kualitas
Usahakan agar sumbangan informasi anda benar
- jangan mengatakan sesuatu yang anda yakini bahwa itu tidak benar
- jangan mengatakan sesuatu yang bukti kebenarannya kurang meyakinkan.
Dengan maksim kualitas, seorang peserta tutur diharapkan dapat menyampaikan sesuatu yang nyata dan sesuai fakta sebenarnya dalam bertutur.

C. Maksim relvansi
Usahakan agar perkataan anda ada relvansinya.
Didalam maksim relevansi, dinyatakan bahwa agar terjalin kerja sama yang baik antara penutur dan lawan tutur, masing-masing hendaknya dapat memberikan kontribusi yang relevan tentang sesuatu yang sedang dipertuturkan itu.

D. Maksim paksanaan.
Usahakan agar mudah dimengerti.
- hindarilah pertanyaan-pertanyaan yang samar
- hindarilah ketaksaan
- usahakan agar ringkas
- usahakan agar anda berbicara dangan teratur
Maksim pelaksanaan ini mengharuskan peserta pertuturan bertutur secara langsung, jelas dan tidak kabur. Orang bertutur yang tidak mempertimbangkan hal-hal itu dapat dikatakan melanggar prinsip kerja sama Grice karena tidak mematuhi maksim pelaksanaan.

2 komentar:

  1. pada sebuah tulisan, terutama di dunia maya, bentuk poin memang memiliki ketertarikan lebih daripada bentuk narasi yang panjang. hingga bila target dari ringkasan ini untuk dipublikasikan dalam sebuah wadah seperti ini sudahlah cocok dan baik. begitu penilaian dari saya.

    BalasHapus
  2. Ringkasan ini memang sudah baik menurut saya, hanya yang perlu sedikit diperbaiki soal format paragrafnya. Alangkah lebih enak dibaca jika sub bab itu diberi jarak dengan menggunakan tombol tab.

    BalasHapus