Rabu, 15 Juni 2016

DINAMIKA KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM CERITA PENDEK BELIAN KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN: SUATU KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA IBNU HAFIZH BAIHAQI (UAS)



Pendahuluan
            Manusia merupakan makhluk biologis, dimana manusia digerakkan oleh insting-insting biologisnya, hasrat-hasrat kebiologisannya, yaitu memperoleh kenikmatan dan menghindari ketidaksenangan. Oleh karena itu, manusia di dalam hidupnya mempunyai berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Sebaliknya, jika kebutuhannya tidak terpenuhi, maka ketidaknikmatanlah yang diperolehnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia harus berinteraksi dengan realitas eksternal. Realitas eksternal itu akan membatasi pencapaian kenikmatan yang dapat diperoleh manusia.
            Dalam intraksi ini terjadilah dialog antara manusia dengan realitaseksternal. Untuk memperoleh kenikmatan sederhana, seperti misalnya makan, manusia harus bekerja keras untuk memperolehnya. Bila kebutuhan dengan realitan eksternal terganggu atau bahkan putus, maka keberadaan manusia itu sendiri akan terancam. Itulah yang dimaksud dengan dinamika kepribadian.
            Dalam dunia sastra, banyak sekali jenis-jenis karya sastra yang bisa kita nikmati, salah satunya adalah cerita pendek. Dalam sebuah cerita pendek seringkali ditemukan gambaran nyata dari kehidupan yang terjadi. Cerita pendek adalah bagian yang didalamnya merupakan jagad realita terjadinya peristiwa dan perilaku yang dialami dan diperbuat manusia. Dengan mempelajari perilaku tokoh dalam cerita pendek itulah kita dapat memahami jiwa atau pikiran dan mental tokoh tersebut.
            Cerita pendek yang menjadi objek adalah Belian karangan Korrie Layun Rampan yang menceritakan tokoh bernama Sentaru dimana dia hidup didalam lingkungan yang masih mempercayai pengobatan lama yaitu sebuah ritual pengobatan bernama ‘belian’. Permasalahan terjadi karena, Sentaru adalah seorang dokter, yang kembali ke kampungnya itu untuk membantu warga kampungnya yang justru mencemoohnya karna lebih mempercayai cara pengobatan ‘belian’ ketimbang pengobatan secara modern yang di praktikan oleh Sentaru.
           
Kerangka Teori
a.      Psikologi sastra
            Psikologi sastra berasal dari dua kata yaitu psikologi dan sastra. Membicarakan psikologi sastra berarti mencangkup dua disiplin ilmu yaitu psikologi dan disiplin sastra. Secara definitive, tujuan psikologi sastra yaitu memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung di dalam suatu karya sastra melalui pemahaman terhadap tokoh.
b.      Dinamika Kepribadian
Dinamika kepribadian adalah kesenjangan antara kebutuhan realitas internal dengan realitas eksternal seseorang. Realitas internal merupakan kebutuhan biologis manusia, sedangkan realitas eksternal ialah pengaruh-pengaruh yang dapat menghambat terpenuhinya kebutuhan biologis seseorang. Salah satu  bagian dalam dinamika kepribadian adalah naluri mendapatkan kenikmatan salah satu aspek dalam naluri mendapatkan kenikamtan ialah kenikmatan sosial (menerima pujian, penghargaan, dll.)

Metode penelitian
            Metode yang digunakan dalam kajian cerita pendek Belian yaitu metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode yang mendekripsikan hasil analisis unsur-unsur yang terdapat dalam cerita pendek. Menurut Nawari (siswantoro, 2005: 55-56) metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan atau memiliki keadaan subjek atau objek penelitian. Menurut siswantoro (2005: 55) metode dapat diartikan sebagai prosedur atau tata cara yang sistematis yang dilakukan seseorang peneliti dalam upaya mencapai tujuan seperti memecahkan masalah atau menguak kebenaran atas fenomena tertentu. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti(Moleong: 2007: 11).

Analisis
            Analisis yang digunakan adalah naluri mendapatkan kenikmatan sosial. Naluri mendapatkan kenikmatan manusia adalah salah satu sifat dasar biologis manusia dimana manusia merasa ingin dihormati, disanjung dsb. Berikut adalah analisis tokoh Santaru dalam cerita pendek Belian.
a.       Kepribadian Santaru.
Santaru adalah tokoh utama dalam cerita pendek Belian. Dia memiliki kepribadian yang pesimistis, dimana terlihat bahwa dia hanya dalam waktu sebulan sudah ingin menyerah untuk mengalihkan system pengobatan tradisional ke modern seperti dalam kutipan
      “ “munkin orang Jakarta lebih membutuhkan aku,” aku berkata kepada ibu. “orang sini lebih menghormatiku sebagai anak seorang polisi dan cucu kepala adat, bukan karena aku dokter. Ibu ingat kan? Bahkan seorang nabi sangat sulit diterima oleh bangsanya sendiri. Ia harus berjuang untuk menegakkan kebenaran. Dan aku tak punya kesabaran seperti nabi,” aku berkata putus asa.”
      Dijelaskan juga bahwa Santaru adalah orang yang memiliki sifat kemodernan, dimana dia ingin merubah paham masyarakat mengenai pengobatan dengan cara mengalihkannya dari pengobatan tradisional menjadi pengobatan modern.
b.      Naluri mendapatkan kenikmatan sosial tokoh Santaru
Santaru memiliki naluri untuk mendapatkan penghormatan sebagai dokter. Namun realitan ekstetnal menghambat Santaru mendapatkan Kenikmatan sosial
“ “kau guru, tidak menghadapi masalah. Semua anak akan masuk sekolah, Le. Tetapi tidak semua pasien mau dating ke dokter. Bahkan mereka mencemooh. Di sini aku hanya bisa bicara denganmu, Le.” “
“ kini aku sudah dua puluh tujuh. Berapa lamakah usia manusia? Mampukah aku mengorbankan diriku untuk satu puak yang keras kepala?! Apakah tidak sebaiknya aku kembali ke Surabaya dan kemudian mengambil spesialisasi di Jakarta sambil membuka praktik. Bukankah dari situ aku dapat meraup uang untuk menimbun kekayaan?”
Kesimpulan
            Dari analisis yang didapat, dapat disimpulkan bahwa tokoh Santaru mengalami hambatan dalam mendapatkan naluri kenikmatan sosial karena realitas eksternal masih tidak mempercayai pengobatan modern. Mereka masih mempercayai sebuah ritual bernama ‘belian’ sebagai ganti penyembuhan dari pada obat dokter. Maka hasrat Santaru yang menginginkan penghormatan sebagai dokter dari masyarakat sekitar terbahambat.









DAFTAR PUSTAKA
Semi, Atar, M. 2012. Metode Penelitian Sastra. Bandung: CV Angkasa
Nurgiyantoro, Burhan. 1994. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press




Tidak ada komentar:

Posting Komentar