Minggu, 05 Juni 2016

Latifah - Ringkasan Skripsi Nilai Moral Dalam Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas Karya Eka Kurniawan: Kajian Sosiologi Sastra



Ringkasan skripsi dengan judul:

NILAI MORAL DALAM NOVEL SEPERTI DENDAM, RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS KARYA EKA KURNIAWAN: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
Karangan: JABBAR RAMDHANI (2125083002), 2015

Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra ialah sebuah penelitian karya sastra sebagai dokumen sosiobudaya yang mencerminkan suatu zaman. Salah satu tokoh kesusasteraan Indonesia yang mempopolerkan sosiologi sastra sebagai pisau bedah terhadap karya sastra adalah Sapardi Djoko Damono.
Aspek dalam sosiologi sastra dibagi menjadi tiga, yaitu sosiologi pengarang, sosiologi karya sastra, dan sosiologi yang mempermasalahkan pembaca dan pengaruh karya sastra. Pendekatan sosiologi sastra dipakai untuk membedah karya sastra dengan fokus berupa masalah hubungan teks dengan masyarakat.

Novel
Novel merupakan karya fiksi yang menyajikan berbagai masalah kehidupan. Novel bersifat cerita mengenai suatu kejadian luar biasa dari kehidupan tokoh yang melahirkan suatu konflik sehingga mengalihkan jurusan nasib mereka.

Nilai dan Moral
Nilai merupakan gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu berarti atau tidak. Sedangkan moral mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Franz Magnis Suseno menyebutkan dalam kehidupan sosial ada tiga macam norma umum, norma hukum, norma sopan santun, dan norma moral.
Seseorang yang bersikap moral memerlukan kesadaran aas hak dan kewajiban yang dimilikinya. Kesadaran ini muncul setelah adanya interaksi dati tiga struktur kesadaran Freud yaitu id, ego dan superego.
Ciri-ciri nilai moral yaitu; (1) berkaitan dengan tanggung jawab tiap insan; (2) berkaitan dengan hati nurani; (3) mewajibkan  atau tidak bisa ditawar-tawar; (4) bersifat formal.
Teori-teori filsafat moral adalah; (1) Hedonisme. Aristippos (sekitar 433-355 SM) mengatakan yang sungguh baik bagi manusia adalah kesenangan. Namun Franz Magnis Suseno menyebutkan kebahagiaan yang dimaksud bukanlah ketika manusia sebanyak-banyaknya mendapatkan kenikmatan, tapi juga menghindari perasaan tidak enak; (2) Eudemonisme. Aristoteles (384-322 SM) berpendapat jika ada manusia yang menjalankan fungsinya sebagai manusia dengan baik, ia juga mencapai tujuan terakhirnya yaitu kebahagiaan; (3) Utilitarianisme. Franz Magnis Suseno berpendapat dengan utilitarianisme manusia selalu bertindak sedemikian rupa hingga sebanyak mungkin orang dapat sebahagia mungkin; (4) Deontologi. Merupakan sistem filsafat yang mengukur baik atau tidaknya sebuah perbuatan yang bergantung pada wajib tidaknya pernuatan dan keputusan individu.

Struktural: Naratologi
Untuk dapat membahas secara sosiologi sastra, maka harus ada pembedahan secara struktural. Naratologi dengan menyajikan struktur cerita yang tersaji dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mendaftarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita. Melalui daftar peristiwa tersebut didapati informasi subjek.

Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir yang dilakukan oleh penulis yaitu membedah novel dengan pendekatan sosiologi sastra. Dari sana muncul lah fenomena yang dikaji nilai moralnya. Kemudian penulis memaparkan dalam bentuk naratif deskriptif.


Latifah
2125142208



Tidak ada komentar:

Posting Komentar