I. PENDAHULUAN
Karya
Sastra merupakan gambaran tentang kehidupan masyarakat. Setiap cerita dalam sastra memiliki hubungan
dengan masyarakat. Karya sastra bisa bermacam-macam salah satunya adalah cerita pendek (cerpen). Cerpen hanya
menyuguhkan satu konflik untuk tokohnya. Cerpen dibuat oleh pengarang berdasarkan
pemikiran, perasaan dan pengalamannya. Biasanya cerpen memiliki nilai sosial
yang terkandung dalam cerita. Nilai sosial terdapat pada cerita keluarga,
sekolah, masyarakat dan lainnya. Pada cerita keluarga akan terlihat bagaimana
interaksi antara tokoh orangtua yaitu ayah dan ibu serta anak-anaknya.
Semua
interaksi ditentukan oleh siapa tokoh yang dianggap kepala keluarga. Namun sosok
ibu memiliki posisi penting dalam keluarga, yaitu sebagai orang yang dekat
dengan anak-anaknya. Ketika sosok ayah yang biasanya mengambil keputusan tidak
ada maka ibu akan menggantikan posisi itu. Sebenarnya semua posisi yang
dimiliki oleh ayah akan dialihkan ke ibu.
Sosok
ibu dalam keluarga tentu begitu disayangi oleh anak-anaknya. Dimana
anak-anaknya lebih dekat dengan ibunya, ikatan yang membuat posisi ibu mampu
mengatur anaknya. Pada cerpen Belian karya Korrie Layun Rampan digambarkan
Sentaru anak yang mengikuti keinginan ibunya untuk menjadi dokter.
Sentaru mengikuti keinginan ibunya
karena rasa sayangnya sekaligus ketidak berdayaan melawan keinginan ibunya.
Keinginan ibunya dianggapnya sebagai janji yang harus dia penuhi. Alasan ibunya
ingin Sentaru menjadi dokter untuk mengubah tradisi pengobatan di Dayak Beuaq
yang percaya pada Belian. Belian adalah sarana penyembuhan orang sakit oleh
dukun yang dipercaya selama beratus-ratus tahun oleh suku Dayak Beuaq.
Sentaru sebenarnya ingin menetap di
Surabaya dan mengambil spesialisasi tetapi karena ibunya ingin dia kembali ke
desanya maka ia terpaksa mengikuti keinginan ibunya. Selama satu bulan ia mulai
kecewa dengan pemikiran masyarakat yang menolak pengobatannya. Mereka lebih
memercayai Belian dibandingkan dirinya.
II. KERANGKA TEORI
A.
Psikologi Sigmund Freud
Secara etimologis psokologi berasal
dari bahasa Yunani, psysche yang
berarti jiwa dan logos yaitu science atau ilmu mengarahkan perhatiannya pada
manusia sebagai objek studi, terutama psikologi sisi perilaku dan jiwa.
Dalam psikologi, Freud memanfaatkan
mimpi, fantasi dan mite. Ketiga hal tersebut merupakn permasalahn pokok dari
sastra. Teori psikologi yang paling dominan dalam analisis karya sastra adalah
teori Freud.
Dalam Michael Ryan (2011), di awal
Freud membagi pikiran menjadi alam sadar dan bawah sadar. Kemudian ia
mengajukan topografi id (pikiran bawah sadar), ego (pikiran sadar), dan
superego (nurani). Prinsip yang dianut oleh Id adalah prinsip kesenangan dengan
tujuan memuaskan dorongan primitif. Ego adalah prinsip kenyataan menyesuaikan
dorongan-dorongan id atau superego dengan kehidupan dunia luar. Superego adalah
sistem kebalikan dari id. Sistem ini dibentuk oleh kebudayaan.
B. Pendekatan Struktural
Pendekatan Struktural merupakan pendekatan objektif. Analisis
struktural meliputi tema, alur, latar, karakter tokoh penulis dapat
menggambarkan kepribadian tokoh yang diciptakan pengarang.
Menurut Endaswara langkah teori
strukturalisme yaitu membangun teori struktur yang diteliti, penulis melakukan
pembacaan secara cermat, unsur tema dilakuakan terlebih dahulu, setelah tema,
analisis unsur alur, konflik, sudut pandang, gaya, setting, dan sebagainya,
penafsiran dihubungkan dengan unsur lain dan penafsiran harus dilakukan dalam
kesadaran penuh.
III. METODE PENELITIAN
Metode
penelitian yang digunakan dalam mengkaji cerpen Belian karya Korrie Layun
Rampan adalah metode kualitatif. Cara menafsirkannya dengan bentuk deskripsi. Metode
ini memberikan perhatian pada data alamiah, data yang berhubungan dengan
makna-makna konteks. Pengkajian deskriptif menyarankan pengkajian yang berasal
dari cerpen, pendekatan struktural terdiri tema, karakter alur, pendekatan
psikoanalisis konflik batin. Dalam kajian yang diungkapkan berupa kata, frase
ungkapan dan kalimat yang ada pada cerpen Belian karya Korrie Layun Rampan.
IV. ANALISIS
Unsur Intriksik dalam
cerpen Belian karya Korrie Layun Rampai.
1. Tema
Tema pada cerpen ini
yaitu Kebudayaan
Alur
Menggunakan alur maju
mundur
Dahulu aku suka memalu
tabuhan bonang....
Dua puluh sembilan hari
aku bertahan untuk tidak terlibat di dalam upacara belian...
2.Karakter
Sentaru: Pasrah,
penurut, pesimis
Ibu bahkan mengatakan
jika sja aku sudah lulus sebagai dokter ayah mungkin bisa diselamatkan...
Bnyak yang menolak
pertolongan dokter, terutama yang tua-tua. ... Mungkin ibu sangat kecewa karena
aku tidak mampu menjadi pahlawan.
Ibu : Memaksakan
kehendak, tegas
“Dokter itu pahlawan
kehidupan,” suara ibu selalu aku kenang..
“Hanya satu bulan sudah
menyerah ? Hanya sebulan seorang sarjana sudah angkat tangan?” ibu seakan
mengejekku.
3. Latar
Tidak terlalu rinci
tapi bisa dilihat dari keterangan tentang Belian.
Musik itu seperti
bersaing dengan kegelapan. Iramanya keras, kadang tinggi, lalu suara berlian.
Teori Psikologis
Dalam cerpen ini ibu
mendominasi keputusan yang diambil oleh Sentaru. Dia ingin Sentaru menjadi
seorang dokter. Alasannya agar anaknya itu bisa menggantikan Belian. Ibu begitu
tidak suka dengan Belian karena suaminya meninggal setelah di-belian-i oleh
dukun. Ibu memanfaatkan posisi anknya yang mudah pasrah.
Id : Penyembuhan dari
dukun dan pendidikan Sentaru hingga menjadi dokter
Ego: Suku Dayak Beuaq
menyembuhkan dengan Belian
Superego : Kebudayaan
Belian yang dianggap sebagai metode penyembuhan suku Dayak Beuaq.
V. KESIMPULAN
Karya Sastra merupakan
gambaran tentang kehidupan masyarakat.
Setiap cerita dalam sastra memiliki hubungan dengan masyarakat.
Freud membagi pikiran menjadi alam
sadar dan bawah sadar. Kemudian ia mengajukan topografi id (pikiran bawah
sadar), ego (pikiran sadar), dan superego (nurani). Prinsip yang dianut oleh Id
adalah prinsip kesenangan dengan tujuan memuaskan dorongan primitif. Ego adalah
prinsip kenyataan menyesuaikan dorongan-dorongan id atau superego dengan
kehidupan dunia luar. Superego adalah sistem kebalikan dari id. Sistem ini
dibentuk oleh kebudayaan.
Dalam cerpen ini ibu mendominasi keputusan yang diambil
oleh Sentaru. Dia ingin Sentaru menjadi seorang dokter. Alasannya agar anaknya
itu bisa menggantikan Belian. Ibu begitu tidak suka dengan Belian karena
suaminya meninggal setelah di-belian-i oleh dukun. Ibu memanfaatkan posisi
anaknya yang mudah pasrah.
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara,
Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra.
Yogyakarta : Media Pressindo.
Irwanto.2002.
Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo.
Ratna,
Nyoman Kutha. 2007. Metode Penelitian
Sastra. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Sarwono,
Sarlito W. 2002. Berkenalan dengan
Aliran-aliran dan Tokoh –tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar