BAB
II
LANDASAN
TEORI DAN KERANGKA TEORI
2.1 Landasan Teori
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang
terdiri dari teori – teori neurolinguistik dan linguistik. Teori
neurolinguistik yang akan digunakan berkaitan dengan beberapa hal terutama pada
afasia Broca dan afasia Wernicke, dan teori linguistiknya merupakan acuan
analisis gangguan fonologi keluaran wicara penderita afasia Broca dan afasia Wernicke.
2.1.1 Hakikat Otak Manusia
Seluruh sistem saraf manusia terdiri dari dua bagian
utama, yaitu tulang punggung dan otak manusia. Segala ihwal yang dilakukan
manusia dikendalikan oleh sistem saraf ini. Otak berbentuk segumpal darah
berwarna kelabu dan rumit. Didalamnya mengalir berjuta – juta arus listrik
kecil untuk menyampaikan informasi dan memberikan perintah ke seluruh bagian
tubuh.
Sistem otak terdiri dari otak besar, otak kecil, dan
batang otak. Otak besar terbagi lagi menjadi kiri dan kanan. Keduanya terdiri
dalam bagian yang disebut lobus yang sama yaitu bagian depan (lobus frontal), samping(lobus temporal), tengah(lobus pariental), belakang(lobus oksipital).
1. Bagian
Otak Besar (serebrum)
-
Lobus frontal yang terletak di bagian
dahi depan merupakan pusat bicara, pusat ini yang membuat manusia berbicara
dengan lancar.
-
Lobus temporal adalah bagian yang
bertanggung jawab soal ingatan dan juga berperan dalam hal pengertian
bahasa(reseptif).
-
Lobus parietal adalah bagian yang
memungkinkan manusia dapat merasakan sesuatu melalui indra perasa, terletak di
bagian tengah di permukaan korteks dan akan menerjemahkan apa yang dirasakan.
-
Lobus Oksipital merupakan pusat
penglihatan. Di bagian ini manusia mengerti apa yang dilihat karena telah
diproses atau diintegrasi.
2. Otak
Kecil (cerebellum)
Adalah struktur yang melekat pada batang otak
melalui peduncles cerebellar yang
muncul seperti otak kedua yang lebih kecil. Otak kecil terletak di arkiserebellum flokulono dulari, yaitu
bagian cerebellum yang letaknya
paling bawah yang mendapat asupan dari sistem vestiburalis dan berfungsi mengurus
keseimbangan. Otak kecil berfungsi mengontrol keseimbangan dan seluruh aktivitas motorik dikoordinasi oleh
otak kecil.
3. Batang
otak (trunkus serebri)
Pada gerak volunter, batang otak merupakan jalur
yang dilalui impuls rangsang sebelum mencapai serebrum. Batang otak ini
berfungsi menyalurkan informasi ke atau dari otak..
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem saraf manusia terdiri dari
dua bagian utama, yaitu tulang punggung dan otak manusia.
2.3 Definisi Konseptual
Gangguan fonologi merupakan salah satu aspek
gangguan berbahasa dan kelainan berbicara. Gangguan fonologi terjadi pada alat – alat ucap yang disebabkan adanya
kerusakan pada sistem saraf pusat. Aspek – aspek gangguan fonologi adalah:
1) Penghilangan
bunyi(omisi)
2) Penambahan
bunyi(adisi)
3) Penggantian
bunyi(substitusi)
4) Ketidakjelasan
bunyi (distorsi)
2.4 Definisi Operasional
Gangguan fonologi seseorang dapat diketahui apabila
orang tersebut dalam keadaan berbicara, yaitu
:
1. Banyaknya
penghilangan bunyi baik vokal maupun konsonan yang dihilangkan oleh penutur.
2. Banyaknya
penambahan bunyi baik vokal maupun konsonan yang ditambahkan oleh penutur
3. Banyaknya
penggantian bunyi baik vokal maupun konsonan yang diganti oleh penutur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar