Minggu, 05 Juni 2016

Bab 2 Landasan Teori dan Kerangka Teori (Ringkasan oleh Arry Dwi Prasetyo)

RINGKASAN
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA TEORI

2.1 Landasan Teori
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang terdiri dari teori – teori neurolinguistik dan linguistik. Teori neurolinguistik yang akan digunakan berkaitan dengan beberapa hal terutama pada afasia Broca dan afasia Wernicke, dan teori linguistiknya merupakan acuan analisis gangguan fonologi keluaran wicara penderita  afasia Broca dan afasia Wernicke.

2.1.1 Hakikat Otak Manusia
Seluruh sistem saraf manusia terdiri dari dua bagian utama, yaitu tulang punggung dan otak manusia. Segala ihwal yang dilakukan manusia dikendalikan oleh sistem saraf ini. Otak berbentuk segumpal darah berwarna kelabu dan rumit. Didalamnya mengalir berjuta – juta arus listrik kecil untuk menyampaikan informasi dan memberikan perintah ke seluruh bagian tubuh.
Sistem otak terdiri dari otak besar, otak kecil, dan batang otak. Otak besar terbagi lagi menjadi kiri dan kanan. Keduanya terdiri dalam bagian yang disebut lobus yang sama yaitu bagian depan (lobus frontal), samping(lobus temporal), tengah(lobus pariental), belakang(lobus oksipital).
1.      Bagian Otak Besar (serebrum)
-          Lobus frontal yang terletak di bagian dahi depan merupakan pusat bicara, pusat ini yang membuat manusia berbicara dengan lancar.
-          Lobus temporal adalah bagian yang bertanggung jawab soal ingatan dan juga berperan dalam hal pengertian bahasa(reseptif).
-          Lobus parietal adalah bagian yang memungkinkan manusia dapat merasakan sesuatu melalui indra perasa, terletak di bagian tengah di permukaan korteks dan akan menerjemahkan apa yang dirasakan.
-          Lobus Oksipital merupakan pusat penglihatan. Di bagian ini manusia mengerti apa yang dilihat karena telah diproses atau diintegrasi.

2.      Otak Kecil (cerebellum)
Adalah struktur yang melekat pada batang otak melalui peduncles cerebellar yang muncul seperti otak kedua yang lebih kecil. Otak kecil terletak di arkiserebellum flokulono dulari, yaitu bagian cerebellum yang letaknya paling bawah yang mendapat asupan dari sistem vestiburalis dan berfungsi mengurus keseimbangan. Otak kecil berfungsi mengontrol keseimbangan dan  seluruh aktivitas motorik dikoordinasi oleh otak kecil.
3.      Batang otak (trunkus serebri)
Pada gerak volunter, batang otak merupakan jalur yang dilalui impuls rangsang sebelum mencapai serebrum. Batang otak ini berfungsi menyalurkan informasi ke atau dari otak..
            Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem saraf manusia terdiri dari dua bagian utama, yaitu tulang punggung dan otak manusia.

2.3 Definisi Konseptual
Gangguan fonologi merupakan salah satu aspek gangguan berbahasa dan kelainan berbicara. Gangguan fonologi terjadi  pada alat – alat ucap yang disebabkan adanya kerusakan pada sistem saraf pusat. Aspek – aspek gangguan fonologi adalah:
1)      Penghilangan bunyi(omisi)
2)      Penambahan bunyi(adisi)
3)      Penggantian bunyi(substitusi)
4)      Ketidakjelasan bunyi (distorsi)

2.4 Definisi Operasional
Gangguan fonologi seseorang dapat diketahui apabila orang tersebut dalam keadaan berbicara, yaitu  :
1.      Banyaknya penghilangan bunyi baik vokal maupun konsonan yang dihilangkan oleh penutur.
2.      Banyaknya penambahan bunyi baik vokal maupun konsonan yang ditambahkan oleh penutur
3.      Banyaknya penggantian bunyi baik vokal maupun konsonan yang diganti oleh penutur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar