BAB
II
LANDASAN
TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1
Landasan
Teori
Deskripsi hakikat sosiolinguistik,
bilingualisme, hakikat alih kode, jenis alih kode, hakikat campur kode, jenis
campur kode, bentuk camour kode, penyebab campur kode, hakikat percakapan, ragam
bahasa radio, kerangka berpikir, dan definisi konseptual.
2.1.1
Sosiolinguistik
Sosiolinguistik, cabang makro ilmu
linguistik. Sumarsono, sosilinguistik adalah kajian antardisipliner−tentang
bahasa lalu dikaitkan dengan kondisi masyrakat yang mempelajari ilmu-ilmu
sosiologi. Termasuk lingkungan sosial, pendidikan, perilaku sosial, dan
sebagainya. Kridalaksana, sosiolinguistik adalah cabang linguistik, mempelajari
hubungan dan melihat, pengaruh dan perilaku sosial masyarakat bahasa.Perilaku
dan bahasa manusia saling berpengaruh terhadap kelas sosial. Lingkungan sosial
baik akan terbiasa berperilaku baik. Abdul Chaer dan Agustina,
sosiolinguistik−cabang ilmu linguistik bersifat interdisipliner dengan ilmu
sosiologi, objek hubungan bahasa dengan faktor sosial di dalam masyarakat
tutur. Bersifat kompleks. Sosiolinguistik, faktor lain seperti latar belakang;
tingkat pendidikan; lingkungan sosial; dan lain-lain.
2.1.2 Bilingualisme
Bilingualisme, penguasaan lebih dari
suatu bahasa. Terdapat fenomena kontak antar bahasa, dan tidak termasuk ke
bidang language. Mackey,
kedwibahasaan bukan merupakan gejala bahasa, tetapi merupakan karakteristik
penggunaannya dan kekayaan perorangan. Bilingualisme, bentuk parole−bentuk ujaran langsung.
Bilingualisme, kebiasaan menggunakan dua bahasa dalam interaksi.
Pengaplikasiannya untuk berinteraksi dengan masyarakat bahasa lain dan terjadi
dalam kehidupan sehari-sehari. Mackey membagi beberapa aspek, (1) tingkat
kemampuan penutur dalam percakapan sehari-hari (2) fungsi kedua bahasa (3)
pengertian dan peralihan bahasa (4) interfensi yang hadir akibat menggunakan
dua bahasa. Bilingualisme, bagian dari alih kode dan atau campur kode. Mackey,
alih kode dan campur kode termasuk dalam pergantian bahasa. Fenomena terjadi,
karena penutur menguasai dua bahasa atau lebih. Bilingualisme, kondisi
masyarakat menguasai satu bahasa atu lebih.
2.1.3 Hakikat
Alih Kode
Rahardi, alih kode merupakanm
fenomena bahasa peralihan dari kode bahasa yang satu ke kode bahasa yang lain.
Dialek; ragam; dan variasa bukan merupakan alih
kode. Hymes, alih kode istilah umum untuk menyebut peralihan dua bahasa
atau lebih, beberapa variasi dari suatu bahasa, atau bahkan beberapa gaya dari
suatu ragam. Jadi disitesiskan, alih kode merupakan fenomena peralihan bahasa,
ragam variasi bahasa yang terjadi dalam sebuah percakapan. Seseorang yang
menguasai lebih dari satu bahasa akan berpeluang ketergantungan bahasa
dibandingkan penutur yang menguasai satu bahasa. Appel, alih kode hanya terjadi
saat terjadinya alih topik pada sebuah percakapan. Alih ragam, alih bahasa, dan
alih dialek tidak termasuk fenomena alih kode. Alih kode mempunyai kaidah
gramatika sendiri, yang dilakukan secara sadar karena alasan-alasa tertentu.
- Jenis Alih Kode
Kode, hierarki kebahasaan. Bahasa
di sini adalah alat verbal yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Rahardi,
jenis kode (A) kode bahasa, (B) Kode tingkat tutur (C) kode dialek (D) Kode
ragam. Abdul Chaer dan Agustina, membagi alih kode menjadi dua jenis, yaitu
alih kode intern dan ekstern. Intern, terjadi antarbahasa sendiri.
- Penyebab Alih Kode
Suwandi, alih kode
karena mitra tutur, disebabkan mitra tutur,disebabkan oleh topik pembicaraan,
dan gengsi. Subyakto, keinginan untuk melibatkan orang lain dalam pembicaraan,
untuk mengelakkan masalah, dan untuk memberi susasana yang formal. Abdul Chaer
dan Agustina, penyebab alih kode ialah pembicara atau penutur, pendengar atau
lawan tutur, dan situasi oleh hadirnya orang ketiga yang tidak menguasai bahasa
yang dijadikan bahsa utama perckapan. Sintesis, alih kode merupakan
ketergantungan bahasa pada masyarakat bilingual.
2.1.4 Hakikat
Campur Kode
Campur kode terdapat kode utama atau
kode dasar yang digunakan memiliki fungsi serta keotonomiannya. Yaitu,
struktur, bentuk, dan fungsi kode atau bahasa dasar. Suwandi, yaitu penggunaan
bahasa atau lebih ragam bahasa secara santai antara orang yang dikenal dengan
akrab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar