Minggu, 05 Juni 2016

Hakikat Alih Kode Dalam Acara Radio Gen.FM Oleh Nicko Pratama Suhendar



BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1       Landasan Teori
            Deskripsi hakikat sosiolinguistik, bilingualisme, hakikat alih kode, jenis alih kode, hakikat campur kode, jenis campur kode, bentuk camour kode, penyebab campur kode, hakikat percakapan, ragam bahasa radio, kerangka berpikir, dan definisi konseptual.
2.1.1    Sosiolinguistik
            Sosiolinguistik, cabang makro ilmu linguistik. Sumarsono, sosilinguistik adalah kajian antardisipliner−tentang bahasa lalu dikaitkan dengan kondisi masyrakat yang mempelajari ilmu-ilmu sosiologi. Termasuk lingkungan sosial, pendidikan, perilaku sosial, dan sebagainya. Kridalaksana, sosiolinguistik adalah cabang linguistik, mempelajari hubungan dan melihat, pengaruh dan perilaku sosial masyarakat bahasa.Perilaku dan bahasa manusia saling berpengaruh terhadap kelas sosial. Lingkungan sosial baik akan terbiasa berperilaku baik. Abdul Chaer dan Agustina, sosiolinguistik−cabang ilmu linguistik bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi, objek hubungan bahasa dengan faktor sosial di dalam masyarakat tutur. Bersifat kompleks. Sosiolinguistik, faktor lain seperti latar belakang; tingkat pendidikan; lingkungan sosial; dan lain-lain.
2.1.2    Bilingualisme
            Bilingualisme, penguasaan lebih dari suatu bahasa. Terdapat fenomena kontak antar bahasa, dan tidak termasuk ke bidang language. Mackey, kedwibahasaan bukan merupakan gejala bahasa, tetapi merupakan karakteristik penggunaannya dan kekayaan perorangan. Bilingualisme, bentuk parole−bentuk ujaran langsung. Bilingualisme, kebiasaan menggunakan dua bahasa dalam interaksi. Pengaplikasiannya untuk berinteraksi dengan masyarakat bahasa lain dan terjadi dalam kehidupan sehari-sehari. Mackey membagi beberapa aspek, (1) tingkat kemampuan penutur dalam percakapan sehari-hari (2) fungsi kedua bahasa (3) pengertian dan peralihan bahasa (4) interfensi yang hadir akibat menggunakan dua bahasa. Bilingualisme, bagian dari alih kode dan atau campur kode. Mackey, alih kode dan campur kode termasuk dalam pergantian bahasa. Fenomena terjadi, karena penutur menguasai dua bahasa atau lebih. Bilingualisme, kondisi masyarakat menguasai satu bahasa atu lebih.
2.1.3    Hakikat Alih Kode
            Rahardi, alih kode merupakanm fenomena bahasa peralihan dari kode bahasa yang satu ke kode bahasa yang lain. Dialek; ragam; dan variasa bukan merupakan alih  kode. Hymes, alih kode istilah umum untuk menyebut peralihan dua bahasa atau lebih, beberapa variasi dari suatu bahasa, atau bahkan beberapa gaya dari suatu ragam. Jadi disitesiskan, alih kode merupakan fenomena peralihan bahasa, ragam variasi bahasa yang terjadi dalam sebuah percakapan. Seseorang yang menguasai lebih dari satu bahasa akan berpeluang ketergantungan bahasa dibandingkan penutur yang menguasai satu bahasa. Appel, alih kode hanya terjadi saat terjadinya alih topik pada sebuah percakapan. Alih ragam, alih bahasa, dan alih dialek tidak termasuk fenomena alih kode. Alih kode mempunyai kaidah gramatika sendiri, yang dilakukan secara sadar karena alasan-alasa tertentu.

  1. Jenis Alih Kode
Kode, hierarki kebahasaan. Bahasa di sini adalah alat verbal yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Rahardi, jenis kode (A) kode bahasa, (B) Kode tingkat tutur (C) kode dialek (D) Kode ragam. Abdul Chaer dan Agustina, membagi alih kode menjadi dua jenis, yaitu alih kode intern dan ekstern. Intern, terjadi antarbahasa sendiri.
  1. Penyebab Alih Kode
Suwandi, alih kode karena mitra tutur, disebabkan mitra tutur,disebabkan oleh topik pembicaraan, dan gengsi. Subyakto, keinginan untuk melibatkan orang lain dalam pembicaraan, untuk mengelakkan masalah, dan untuk memberi susasana yang formal. Abdul Chaer dan Agustina, penyebab alih kode ialah pembicara atau penutur, pendengar atau lawan tutur, dan situasi oleh hadirnya orang ketiga yang tidak menguasai bahasa yang dijadikan bahsa utama perckapan. Sintesis, alih kode merupakan ketergantungan bahasa pada masyarakat bilingual.
2.1.4    Hakikat Campur Kode
            Campur kode terdapat kode utama atau kode dasar yang digunakan memiliki fungsi serta keotonomiannya. Yaitu, struktur, bentuk, dan fungsi kode atau bahasa dasar. Suwandi, yaitu penggunaan bahasa atau lebih ragam bahasa secara santai antara orang yang dikenal dengan akrab.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar