Minggu, 05 Juni 2016

Setiap Detik Peluang Kebaikan Oleh Agustiana Fajri





Judul : Refire Don’t Retire
Penulis : Ken Blanchard & Morton Shaevitz
Penerbit : MIC Publishing
Tahun Terbit : Juni 2015
Tempat Terbit : Surabaya
Tebal Buku : 172 hal
Ukuran : 15x23 cm
ISBN : 978-602-0956-11-4

Larry dan Janice Sparks, Sepasang Kekasih yang Ingin Merubah Gaya Hidupnya.
“Kau dapat mengumpulkan semua uang, pengakuan, dan kekuasaan atau status yang kau inginkan dalam hidup, tatapi pada akhirnya semua kembali kedalam kotak.” Begitulah salah satu kutipan yang terdapat dalam buku Refire Dont Retire ini. Buku ini memang di perkaya dengan nilai-nilai moral yang lebih mengarah kepada hal-hal religius. Selain itu pula, buku yang ditulis oleh Ken Blanchard dan Morton Shaevitz ini di kemas dengan kisah yang sangat menarik.
Ken Blanchard merupakan salah satu pakar kepemimpinan yang paling berpengaruh di dunia. Ia juga merupakan penulis terlaris ikonik The One Minute Manager, dan 60 buku lainnya yang jika digabungkan jumlah penjualan dari 60 buku tersebut sebanyak 20 eksemplar. Karya inovatifnya itu telah di terjemaahkan ke delam 24 bahasa dan pada tahun 2005 ia dilantik ke Balai Amazon of Fame sebagai salah satu dari 25 penulis terlaris sepanjang masa. Selain itu, Ken Blanchard juga seorang pendiri spiritual atau tokoh Agama terkenal, dengan segala kesibukannya ia juga menghabiskan waktunya untuk mengajar di Master of Science di Program Kepemimpinan Eksekutif di University of San Diego.
Sedangkan, Morton Shaevitz merupakan seorang dokter yang aktif diberbagai kegiatan sosial untuk menangani masalah perilaku seseorang dan perilaku sosial, bahkan sekarang  minatnya berbalik ke arah psikologi medis dan geriatri. Saat ini ia adalah ketua bagian Psikologi Geriatric untuk Psychological Association California. Selain itu juga dia menjabat sebagai anggota Pimpinan Dewan Pertimbangan Stein Institute untuk Penelitian Penuaan dan merupakan profesor klinis psikiatri di University of California, San Diego.
Refire Don’t Retire menceritakan tentang Larry dan Jenice Sparks, pasangan yang merasa tidak puas dengan kondisi mereka saat ini. Mereka kemudian berkonsultasi kepada seorang profesor dan mengetahui cara memandang tiap hari sebagai peluang untuk mengembangkan hubungan mereka, menstimulasi pikiran mereka, memperkuat raga mereka, dan menumbuhkan spiritualitas. Saat mulai terbuka pada pengalaman baru, Larry dan Janice Spearks mengobarkan lagi hasrat mereka dalam tiap area hidup mereka. Merasa monoton dalam menjalani hidup tidak hanya terjadi pada Larry dan Jenice, begitupun dengan kawan-kawannya yang sudah berkeluarga, bahkan mereka selalu beranggapan bahwa masa tua itu sudah habis masa karirnya. Maka dari itulah Larry dan Jenice berkonsultasi kepada seorang profesor agar bersemangat kembali dalam menjalani hidup, dan bagaimana caranya di usia tua mereka bisa tetap menjadi orang yang berguna.
Buku Refire Don’t Retire ini termasuk kedalam jenis buku fiksi. Jika dilihat secara seklias memang nampaknya buku ini seperti buku non fiksi yang menyuguhkan materi berupa poin-poin, akan tetapi penulis buku ini nampaknya sangat jeli memperhatikan kemenarikan yang akan diperoleh jika dia menyajikan buku motivasi dengan kisah yang sangat menarik.
Selain itu, dengan susunan kalimat yang baik dan diksi yang tepat menjadikan buku ini  mudah dipahami. Walaupun terdapat banyak kata metafora seperti berikut ini “ada mutiara kebaikan di dalam setiap jiwa jika kau mencarinya”, terkadang membuat sejenak berpikir untuk menemukan maknanya, akan tetapi secara keseluruhan isi dari buku ini sarat akan makna. Banyaknya kata metafora justru menjadikan buku ini puitis dan tidak kaku untuk sebuh buku motivasi. Secara fisik juga buku ini nampak rapih, dengan kertas yang baik menjadikan tulisan nyata. Sehingga memberikan kesan elegan pada buku ini.
Kesesuain antara judul dengan isi buku menjadi nilai tambahan tersendiri untuk buku ini. Walaupun buku ini fiksi yang di sajikan dengan sebuah kisah, akan tetapi tidak mengurangi esensinya. Penulis juga nenambahkan kutipan-kutipan dari percakapan yang bisa kita simpulkan sebagai poin-poin yang hendak di sampaikan kepada pembacanya. Di bagian belakang, tetpatnya di halaman belakang terakhir dari satu judul cerita, di situlah selalu terselip maksud dari cerita yang telah kita baca.





2 komentar:

  1. Dalam resensi ini, saudara agus sudah sangat piawai dalam memaparkan isi dalam buku tersebut yang berarti bahwa saudara sudah memahami betul buku tersebut. Namun, dalam resensi ini tidak ada kekurangan yg dituturkan oleh saudara agus. Juga kelayakan tentang buku ini tidak dipaparkan oleh saudara agus. Terimakasjh

    BalasHapus
  2. Dalam resensi ini, saudara agus sudah sangat piawai dalam memaparkan isi dalam buku tersebut yang berarti bahwa saudara sudah memahami betul buku tersebut. Namun, dalam resensi ini tidak ada kekurangan yg dituturkan oleh saudara agus. Juga kelayakan tentang buku ini tidak dipaparkan oleh saudara agus. Terimakasjh

    BalasHapus