Rabu, 15 Juni 2016

KECEMASAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BELIAN KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN DENGAN KAJIAN PSIKOANALISIS



Ganesa Sangga Buana

Pendahuluan
Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni.Sebagai karya yang imanjinatif,sastra berfungsi sebagai hiburan dan menambah pengalaman bagi pembacanya.Karya sastra banyak jenisnya yaitu novel,cerpen,puisi dan masih banyak lainnya.Novel merupakan karya sastra yang menyajikan cerita fiksi dalam bentuk tulisan.Seorang pengarang berusaha semaksimal mungkin mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang ada dalam novel.
Realita kehidupan melalui cerita fiksi selalu berkaitan dengan aktivitas kejiwaan manusia.Dalam ilmu sastra bagian yang mengangkat mengenai psikologi tokoh yang diceritakan dalam novel,dinamakan teori psikoanalisis.Psikoanalisis dalam sastra memiliki empat kemungkinan pengertian.Pertama yaitu studi psikologi pengarang sebagai tipe.Yang kedua adalah berupa studi proses kreatif.Yang ketiga adalah studi tipe dan hukum hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.Asal usul dan penciptaan karya sastra dijadikan pegangan dalam penilaian karya sastra itu sendiri.Jadi psikoanalisis adalah studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.
Cerpen Belian karya  Korrie Layun Rampun menggambarkan suatu masyarakat di sebuah desa bernama Temula. Budaya warisan nenek moyang yang sangat kental membuat tokoh utama disini,dilema. Gejala psikis timbul dalam cerpen ini.Pengarang membawa pembaca untuk keluar dari patriarki yang ada dalam desa itu.Dengan kajian psikoanalisis,akan dikaji permasalahan kejiwaan dalam cerpen ini.Fokus akan kejadian kejadian yang menimpa tokoh utama.Psikoanalisis akan membedah cerpen ini dengan lebih rinci.
Landasan Teori
Kecemasan tokoh dijelaskan melalui pendekatan psikologi sastra.Psikologi sastra adalah keilmuan yang memahami karya sastra sebagai aktivitas jiwa manusia.Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud.Kecemasan adalah salah satu dari psikologis manusia.Kecemasan terbagi menjadi tiga bagian ,yaitu 1)kecemasan realistik ,2)kecemasan neurotik ,3)kecemasan moral. Objeknya dari novel sebagai karya sastra.
            Psikologi sastra merupakan kajian sastra yang memandang karya melalui kejiwaannya.Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani, Psyche yang berarti jiwa dan logos yaitu science atau ilmu mengarahkan perhatiannya pada manusia sebagai objek studi,terutama pada sisi perilaku dan jiwa.Psikologi sastra bertujuan untuk memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam novel sebagai salah satu bentuk karya sastra.Menurut Wellek dan Warren ( 1962) psikologi sudah menyatu menjadi karya seni.
            Teori psikologi yang dominan dalam analisis karya sastra ialah teori psikoanalisis Sigmund Freud.Freud mengatakan bahw selalu dan di mana saja makna gejala-gejala tidak disadari oleh penderita,bahwa berbagai analisis menunjukan bahwa gejal-gejala tersebut berasal dari proses mental bawah sadar yang pada kondisi tertentu bisa disadari. Freud mengemukakan secara tegas mengenai struktur kepribadian manusia :id,ego,dan superego.Id itu terletak dalam ketidaksadaran,ego dan supergo meliputi ketiga tingkat kesadaran manusia.
            Id berasal dari kata latin yang berarti ‘itu’ (dia untuk benda),id merupakan bagian ketidaksadaran yang primitive di dalam pikiran,yang terlahir dalam diri manusia.Id bekerja berdasarkan prinsip-prinsip yang amat primif sehingga bersifat kaotik (kacau,tanpa aturan),tidak mengenal moral,tidak memiliki rasa benar-salah.Sehingga id bekerja dengan prinsip kesenangan.
            Ego,berasal dari kata Latin yang berarti ‘aku’.Ego merupakan bagian dari pikiran yang bereaksi terhadap  kenyataan eksternal dan yang dianggap oleh seorang diri.Ego merupakan tempat berasalnya kesadaran,biarpun tidak semua fungsinya dibawa keluar dengan sadar.Ego ini merupakan pemersatu bagian di dalam diri manusia atau bisa dikatakan pembuat akal sehat.Ego bersifat praktis dan rasional.
            Superego memberi  rasa yang berhubungan dengan benar atau salah.Superego membuat sesorang bertindak dengan cara cara yang bisa diterima masyarakat,bukannya mengikuti kemauan individu.Superego mempunyai cara kerja yang terbalik dengan id.
            Kecemasan dipandang sebagai tanda bahaya pada biologis juga pada psikologis.Kecemasan atau ketakutan dapat intensitas yang begitu besar dan sebagai konsekuensinya dapat menjadi penyebab bagi tindakan pencegahan yang sangat berlebihan. Dalam buku yang ditulis Ruth Berry,Freud mengidentifikasi tiga macam kecemasan.Pertama yaitu kecemasan realistik , kecemasan neurotik , dan kecemasan moral. Kecemasan realistik adalah kecemasan yang berasal dari peristiwa nyata di dunia eksternal dan dipersepsikan oleh ego.Kecemasan neurotik adalah kecemasan yang berasal dari id dan seringkali tampak membingungkan dan tidak terfokus.Kecemasan moral adalah kecemasan yang muncul dari superego merupakan suara hati yang memberi  tahu kepada kita tentang adanya sesuatu yang tidak beres.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.Pendekatan dalm penelitian ini,yakni dengan menganalisis dengan mengurutkan kejadian atau peristiwa yang ada dalam novel secara kronologis.


Analisis
1.Struktur kepribadian Tokoh Sentaru
Cerpen Belian menceritakan tentang kedilemaan Tokoh Sentaru yang menyangkut batinnya.Sentaru yang memiliki beban untuk mengalihkan budaya tradisi daerahnya ke budaya yang lebih modern dan bisa diterima nalar.Tokoh utama yang dituntut untuk merubah pola budaya yang sudah ada sejak nenek moyangnya.Dari uraian di atas diharapkan dapat mempermudah melihat dan menemukan struktur kejiwaan atau kepribadian Sentaru dengan permasalahan yang dihadapi dan hubungan dengan tokoh lain. Kepribadian Sentaru dalam novel ini sangat penting untuk dikaji.Pada bagian dibawah ini akan menkaji hubungan tokoh utama dengan tokoh tokoh lain.
a.Hubungan Sentaru dengan Ibunya :Kekecewaan
Kehidupan dalam keluarga Sentaru sungguh dilemma karena mereka hidup dalam suatu patriarki yang tumbuh kuat dalam masyarakat suku dayak .Hubungan Sentaru dengan ibunya sebenarnya baik baik saja,hanya ibunya ingin Tokoh Sentaru untun mengalihkan budaya Belian kearah yang lebih bisa masuk di nalar.Sentaru pun disekolahkan untuk menjadi dokter oleh ibunya.Supaya sentaru bisa melaksanakan pesan ibunya untuk mengalihkan budaya Belian.
“Dokter itu pahlawan kehidupan,”suara ibu selalu aku kenang pada saat aku lulus saringan di salah satu fakultas kedokteran di Surabaya.”Tak camat,polisi,atau bupati yang dapat menghentikan belian.Cuma dokter ,Ru”.(Belian,hlm.212)
Namun kekecewaan itu muncul pada saat setelah Sentaru sudah menjadi dokter dan kembali ke kampung halamannya.Satu bulan di kampung ,Sentaru tak bisa berbuat apa-apa.
Bulan baru muncul di langit saat aku pamit pada Ule.Tiba tiba aku merasa kalah.Pertama-tama dikalahkan oleh ibu karena aku tidak bisa membantah kehendaknya.( Belian,hlm.219)
b.Hubungan Sentaru dengan Ule :Bahagia dan percintaan
Hubungan yang terjadi antara Sentaru dengan Ule sama sama dilemma ditengah budaya mereka.Ule adalah seorang wanita lulusan IKIP dan Sentaru seorang dokter.Mereka hidup dalam sebuah patriarki budayanya.Hanya kepada Ule,Sentaru bisa berbicara dengan logis dan bebas.
“Kok melamun terus Ru?”suara Ule dekat sekali pada gendang telingaku.”Lagi memikirkan apa?Praktikmu di Surabaya?Kau kecewa dengan penerimaan masyarakat sini atau menyesal aku ajak kemari?”
“Kau guru,kau tidak menghadapi masalah.Semua naak masuk sekolah,Le.Tetapi tidak semua pasien mau datang ke dokter.Bahkan mereka mencemooh.Di sini aku hanya bisa berbicara denganmu,Le.”(Belian,hlm 217)
Kebahagian yang timbul disini sebenarnya berasal dari masalah mereka masing-masing.Bisa dilihat dari kutipan dialog berikut :
“Guru untuk orang lain memang gampang,Ru.Tetapi menjadi guru diri sendiri yang susah.”
“Kau benar.Kau punya masalah,aku punya masalah.Bagaimana kalu kita sisihkan masalah masing-masing dan besok kuminta ibu datang melamarmu?Apa pendapatmu?”(belian,hlm.218)
Kecemasan Tokoh
2.Kecemasan Tokoh Utama
Pada novel belian ini,tokoh utama banyak terjadi peristiwa kehidupan yang menimbulkan banyak kecemasan.Kecemasan yang akan dikaji adalah kecemasan realistic tokoh Sentaru,kecemasan neurotic tokoh Sentaru dan kecemasan moral tokoh Sentaru.
 2.1 Kecemasan realistic tokoh Sentaru
Kecemasan realistik yang terjadi dalam cerpen ini adalah eksistensi diri.Maksud dari eksistensi diri disini dimana saat Sentaru sudah menjadi dokter dan sudah kembali ke kampungnya,ilmu kedokteran yang ia peroleh tidak terpakai.Karena kuatnya patriarki dalam masyarakat Temula.
2.2 Kecemasan neurotik tokoh Sentaru
Kecemasan neurotik yang terjadi dalam cerpen ini adalah kekecewaan.Kekecewaan ini muncul karena eksistensi diri Sentaru tidak terpakai di kampungnya.Kampungny tidak menerima dokter untuk menyembuhkan penyakit,dan lebih menerima belian untuk pengobatan.
2.3. Kecemasan moral tokoh Sentaru
Kecemasan moral tokoh Sentaru dapat dilihat dalam novel ini adalah ia direndahkan oleh kampungnya.Di kampung halamannya tokoh utama dipandang karena ayahnya adalah kepala adat.Tapi lain hanya dengan gelar kedokterannya justru dianggap remeh dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat Temula.
Kecemasan lainnya yaitu Sentaru takut kalau dia gagal melaksanakan amanah ibunya.Dalam diri Sentaru,ada kecemasan dan rasa bersalah tidak bisa menjalankan amanah ibunya.Intinya pada merasa bersalah dan kalah dengan budaya Masyarakat Temula.
Kesimpulan
Hasil penelitian disimpulkan ada 3 kecemasan :
1.Kecemasan realistik adalah kecemasan yang berasal dari peristiwa nyata di dunia eksternal dan dipersepsikan oleh ego. Kecemasan realistik yang terjadi dalam cerpen ini adalah eksistensi diri.Maksud dari eksistensi diri disini dimana saat Sentaru sudah menjadi dokter dan sudah kembali ke kampungnya,ilmu kedokteran yang ia peroleh tidak terpakai.Karena kuatnya patriarki dalam masyarakat Temula.
2.Kecemasan Neurotik adalah kecemasan yang berasal dari id dan seringkali tampak membingungkan dan tidak berfokus. Kecemasan neurotik yang terjadi dalam cerpen ini muncul karena eksistensi diri Sentaru tidak terpakai di kampungnya.Kampungny tidak menerima dokter untuk menyembuhkan penyakit,dan lebih menerima belian untuk pengobatan.
3.Kecemasan Moral adalah kecemasan yang muncul dari superego.Secara dasar kecemasan moral merupakan ketakutan akan suara hati individu sendiri.Ketika seseorang termotivasi untuk mengekspresikan impuls instingtual yang berlawanan dengan nilai moral yang termaksud dalam superego maka ia akan merasa malu atau bersalah. Kecemasan moral tokoh Sentaru dapat dilihat dalam novel ini adalah ia direndahkan oleh kampungnya.Di kampung halamannya tokoh utama dipandang karena ayahnya adalah kepala adat.Tapi lain hanya dengan gelar kedokterannya justru dianggap remeh dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat Temula.
Kecemasan lainnya yaitu Sentaru takut kalau dia gagal melaksanakan amanah ibunya.Dalam diri Sentaru,ada kecemasan dan rasa bersalah tidak bisa menjalankan amanah ibunya.Intinya pada merasa bersalah dan kalah dengan budaya Masyarakat Temula.








DAFTAR PUSTAKA

Bertens,Kees.2006.Psikoanalisis Sigmund Freud.      Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.
Nurgiyantoro,Burhan.2007.Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar