Judul : Bucket List: Khalyal-khayal
Dahulu, Keliling Dunia Kemudian
Penulis : Pandhu Waskhita
Penerbit : Bukune
Edisi : Cetakan Pertama 2016
Tebal : 198 halaman
Harga : Rp 55.000,00
ISBN : 602-220-175-6
Pandhu Waskitha
Adiraharja atau biasa dipanggil Ndup, lahir di Jakarta tanggal 24 Maret 1994.
Kiprah mahasiswa Purwadhika IT Entrepreneur School Prodi Software Engineering
ini dalam dunia kepenulisan memang belum terlihat, karena buku Bucket List ini merupakan buku
pertamanya yang bisa menjadi awal yang baik dalam kiprahnya di dunia
kepenulisan.
Bucket List
kadang terasa ambisius. Karena menurut Urban Dictionary sendiri, Bucket List
adalah “A list of things to do before you
die” alias daftar dari hal-hal yang ingin Anda lakukan sebelum Anda
meninggal.
Buku Bucket List ini berisi tentang
pengalaman pribadi pengarang. Bucket List
yang merupakan buku fiksi biografi ini bercerita tentang bagaimana seorang
pemuda dalam memperjuangkan impian-impiannya agar bisa terwujud. Diawali dengan
kisah masa kecilnya dimana dia sering berkhayal untuk bisa ke Taj Mahal, Angkor
Wat, Ladakh, dan tempat-tempat wisata bersejarah lainnya. Namun, karena
keterbatasan finansial membuat hal itu seolah mustahil dan hanya masuk bucket
list. Sampai suatu ketika, dia memenangkan kuis yang mempertemukannya dengan
penyanyi favoritnya, Bruno Mars. Sejak saat itu, dia mulai yakin apa yang
diinginkan dan dibayangkannya bisa menjadi kenyataan. Setelah berhasil
memenangkan kuis yang berhadiah tiket konser dan meet and greet, akhirnya
Pandhu memutuskan untuk mencari kuis yang hadiahnya bisa mewujudkan impiannya,
ke luar negeri. Tapi sayangnya, dia gagal memenangkan kuis kali ini dia hanya
menjadi juara ketiga. Walaupun gagal menjadi juara pertama, Pandhu tetap
berhasil berhasil mewujudkan mimpi pertamanya yaitu ke Thailand dengan
menggunakan uang dari hasil hadiah lomba tersebut.
Dilanjutkan
dengan perjalanan pengarang yang mengikuti sebuah acara The Extreme Journey.
Acara tersebut adalah sebuah acara perjalanan panjang penuh tantangan bagi para
petualang sejati, Melintasi tempat–tempat terindah di Indonesia, menyelami
budaya, mencicipi ragam pengalaman, menjumpai manusia dari pelosok negeri,
hingga melintasi batas -batas negara. Mencari sisi lain dari jejak sejarah
manusia lewat petualangan bersama. Berkompetisi mengadu strategi untuk menjadi
yang tercepat. Dari perjalanan ini pengarang belajar tentang arti dari
traveling yang sesungguhnya. Perjalanan pun berlanjut, destinasi perjalanan
Pandhu yang selanjutnya adalah Singapura, Nepal, dan tentu saja India. Karena
sejak kecil ia sangat ingin mengunjungi Taj Mahal. Dengan semua keahlian
backpackernya ia berhasil mengunjungi dan menjelajahi semua destinasi yang ada
dalam bucket listnya.
Karena buku ini
termasuk kedalam jenis sastra popular maka bahasa yang digunakan adalah bahasa
sehari-hari atau tidak baku yang mudah dimengerti. Tidak adanya daftar isi dalam
buku ini mungkin akan membuat pembaca sedikit bingung tetapi juga akan mebuat
semakin penasaran dengan perjalanan hidup si pengarang. Hubungan setiap bab
dalam buku ini cukup berurutan karena menggunakan alur maju.
Dari semua
keunggulan dan kelemahan buku yang ada, mernurut saya buku ini layak untuk
dibaca untuk semua kalangan. Banyak pelajaran hidup yang dapat diambil dari
kisah hidup tokoh terutama tentang meraih impian.
hubungan antara paragraf satu dengan dua berhubungan.pertama memperkenalkan penulis dan paragraf aelanjutnya menceritakan isi bukunya.tapi ada satu yang perlu digaris bawahi yaitu pada paragraf terakhir.yaitu kata "menurut saya".sebaiknya dihilangkan saja
BalasHapusSecara jelas Dhika sudah meresensi buku ini sesuai dengan teorinya, hanya masalah porsi setiap aspek yang kurang seimbang seperti teknik yang berupa tata letak, dan jenis kertas tidak dibahas oleh peresensi, dan peresensi kurang detail memaparkan nilai buku mengapa buku ini layak dibeli dan dibaca.
BalasHapus