Minggu, 05 Juni 2016

Dari Pencuri Hasil Kebun Hingga Menjadi Pencuri Perhatian Masyarakat: Sebuah Resensi Oleh: Ilham Fauzie



                                                                       
            Judul buku: Andy Noya – Kisah Hidupku
            Penulis: Robert Adhi KSP
            Penerbit: Kompas
            Edisi: Agustus 2015
            Tebal: 436 Halaman
            Harga: Rp 89.000
            Jika seorang tokoh yang terkenal karena selalu mengangkat kehidupan orang lain di layar televisi yang menginspirasi jutaan penontonnya, bagaimana tokoh ini mengangkat kehidupannya sendiri? Lewat buku biografi ini, Andy Noya, pembawa acara Kick Andy di Metro TV, menceritakan kisah hidupnya yang ditulis oleh seorang wartawan senior Kompas sekaligus sahabat Andy, Robert Adhi KSP (Panggil Aku King (2009), Banjir Kanal Timur Karya Anak Bangsa (2010), Rahasia Sukses Pengusaha Properti (2011), Johnny Widjaja, Cuplikan Kehidupan (2014), Bur Maras, Keturunan ke-13 Raden Patah (2015)). Perlu pendekatan lebih dari penulis ke Andy Noya agar Andy mau mengungkapkan kehidupannya lewat buku karena menurut Andy di satu sisi, dirinya akan menjadi `panggung’ bagi banyak orang. Padahal, selama ini, dirinyalah yang `mengangkat’ orang-orang yang inspiratif dengan berbagai aktivitas mereka yang berdampak positif sekaligus menjadi `cahaya’ bagi orang banyak.
            Andi Noya menceritakan kisahnya dengan rinci sejak ia dilahirkan. Banyak pengalaman yang pahit ia alami. Terlahir dengan memiliki darah belanda, tumbuh pada tahun 1960an dan hidup di tengah masyarakat Jawa adalah bukan hal yang mudah. Andy sempat menyesal terlahir sebagai keturunan Belanda karena lahir sebagai keturunan Belanda pada masa itu menjadi siksaan untuknya. Banyak yang tidak menyukainya sehingga ia hidup di antara ketakutan.
            Selain dari lingkungan yang membuat Andy tidak nyaman, ia terlahir dengan kondisi ekonomi yang tidak bisa dibilang cukup. Ibunya bekerja sebagai penjahit, sedangkan ayahnya meninggalkan keluarga sejak ia kecil. Andy sempat merasakan tinggal mengungsi ke rumah saudaranya dan tidur sekamar bertiga, bahkan tinggal di tempat parkir pun Andy pernah. Pada masa itu juga Andy mulai membenci orang-orang kaya. Hidupnya semakin berat semenjak Andy tidak sengaja memecahkan kaca spion mobil orang. Akibat perlakuannya itu, ibunya menanggung beban yang berat
            Karena ia ditekan dengan kondisi ekonomi yang buruk, Andy menjadi nakal. Kenakalan ini juga disebabkan Andy tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang semestinya dari orang tuanya. Andy menjadi susah diatur. Kenal dengan geng tiga bersaudara, Andy menjadi brutal dan tidak jelas kelakuannya, dari mencuri hasil kebun sampai hampir menjadi kriminal sampai-sampai ada yang meramalnya bahwa kelak ia akan menjadi penjahat.
            Selanjutnya, buku ini menceritakan Andy setelah menjadi dewasa, saat ia berkarir menjadi jurnalis. Saat menjadi wartawan di media massa sampai menjadi direktur di media ternama. Bagaimana ia bertemu, berjuang dengan Surya Paloh supaya Media Indonesia lebih berkembang dan membentuk Metro TV. Semua keberhasilan yang diraihnya tidak mulus, banyak cobaan yang ia hadapi dengan kegigihannya dalam berusaha. Bagaimana pengalaman berat Andy sebagai wartawan. Bagaimana banyaknya ancaman untuk Andy saat bekerja sebagai wartawan. Bagaimana media massa yang ia tempati saat itu diberedel pemerintah.
            Dengan bahasa keseharian yang digunakan penulis dalam buku ini, membuat pembaca seperti sedang mendengarkan cerita langsung dari Andy. Alur penulisannya selalu membuat kita ingin terus membalikkan halaman. Cerita yang dikemas begitu padat dan tidak berlebihan. Tata letak yang cukup baik dengan ukuran tulisan yang tidak terlalu kecil membuat nyaman saat membaca. Penjilidan buku ini pun juga sama baiknya dengan ukuran jenis kertas dan cover.
            Dengan segala keunggulan yang dipaparkan bisa disimpulkan buku ini layak untuk dibeli dan dibaca. Dengan harga Rp 89.000, pembaca tidak akan merasa rugi membeli buku setebal 436 halaman dengan sisipan halaman kutipan yang berwarna dan memang sulit menemukan kelemahan dari buku ini. Andy Noya pada wawancaranya mengatakan bahwa ia dan penulis tidak mengambil royalti dari buku ini. Andy dan Robert murni menerbitkan buku ini untuk dibaca banyak orang dan menginspirasi. Jelas buku ini tidak ada niatan untuk meraup keuntungan bagi Andy dan Robert. Buku ini adalah buku yang membuat kita harus melakukan kebaikan sekecil apa pun lewat apa yang diceritakan Andy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar