PENDAHULUAN
Emosi bukan hanya mencakup perasaan
marah, melainkan mewakili beragamnya perasaan manusia. Emosi ini mempunyai
bentuk yang berubah-ubah, kadang bersifat negatif dan juga bersifat positif.
Emosi positif biasa tergambar melalui keadaan perasaan gembira atau bahagia,
sedangkan emosi negatif biasanya tergambar melalui rasa takut, sedih, marah,
malu, dan cemas.[1]
Emosi dapat dipicu oleh beragam sebab.
Salah satunya adalah sebagai bentuk adaptasi terhadap suatu keadaan atau pun
perubahan lingkungan di sekitar kita. Emosi juga biaa membantu manusia tetap
termotivasi untuk bertahan hidup, meskipun terkadangkadar emosi yang muncul menjadi
tidak terkontrol. Hal tersebut bergantung kepada individu yang merasakan
gejolak emosi di dalam dirinya, serta apa yang sebenarnya yang ia butuhkan.
Emosi sangat melekat pada manusia
sehingga di dalam karya sastra emosi tentu dimunculkan oleh pengarang melalui
tokoh-tokohnya. Sebuah karya sastra dikatakan berhasil bila pesan yang
disampaikan pengarang berhasil tersampaikan kepada pembaca. Pengarang dalam hal
ini harus dapat mempengaruhi emosi pembaca melalui emosi yang dimunculkan pada
tokoh-tokoh dalam karya tersebut.
KERANGKA TEORI
Psokologi Sastra
Psikologi merupakan ilmu yang
menyelidiki serta mempelajari tentang tingkah laku dan tingkah laku manusia. Wellek
dan Warren mengungkapkan bahwa istilah psikologi sastra mempunyai empat
kemungkinan pengertian. (1) Studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai
pribadi. (2) Psikologi sastra merupakan studi proses kreatif. (3) Psikologi
sastra merupakan studi tipe dan hukum-hukum psikologi.yang diterapkan pada
karya sastra. (4) Psikologi sastra merupakan studi yang mempelajari dampal
sastra pada pembaca.
Hakikat Emosi
Emosi secara luas didefinisikan sebagai
perasaan yang dapat memengaruhi perilaku dan secara umum memiliki komponen
fisiologis serta komponen kognitif. Menurut Daniel Goleman, emosi merujuk pada
suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak.[2]
Secara umum, emosi yang terdapat dalam
diri manusia terbagi menjadi dua, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi
positif ialah emosi yang mampu menghadirkan perasaan positif terhadap seseorang
yang mengalaminya. Emosi negatif merupakan kodrat alami manusia yang ditetapkan
sebagai bagian integral bagi eksistensi kehidupan manusia.[3]
a. Jenis-Jenis Emosi
Beberapa tokoh mengemukakan tentang
macam-macam emosi, antara lain Rene Descartes. Menurut Rene Descartes, sejak
lahir manusia mempunyai enam emosi dasar yaitu, cinta, kegembiraan, keinginan,
benci, sedih, dan heran. Sedangkan menurut JB Watson, emosi dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu ketakutan, kemarahan,.dan cinta.
b. Klasifikasi Emosi Krech
Rasa bersalah, rasa bersalah yang
dipendam, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, dan cinta.[4]
METODE
PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah mendekripsikan
emosi tokoh utama yang terdapat di dalam cerpen Belian karangan Korrie Layun Lampan. Lingkup pada penelitian ini adalah meliputi emosi-emosi tokoh
utama yang terdapat dalam cerpen Belian. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah klasifikasi emosi yang dibagi oleh Krech.
Kriteria
analisis yang meliputi emosi yang diklasifikasikan. Klasifikasi emosi adalah
emosi mendasar yang terdapat di dalam setiap manusia. Situasi yang
membangkitkan perasaan-perasaan tersebut sangat terkait dengan tindakan yang
ditimbulkannya dan mengakibatkan peningkatan ketegangan.
HASIL ANALISIS
Emosi Tokoh
Utama cerpen Belian
a. Rasa Bersalah
Rasa bersalah terjadi akibat konflik
antara ekspresi impuls dengan standar moral (nilai dalam masyarakat). Tidak
terdapat emosi rasa bersalah dalam cerpen Belian.
b. Cinta
Cinta sendiri tidak bisa didefinisikan
secara tepat. Kendati demikian, emosi ini mengandung perasaan sayang, ingin
melindungi, dan menyukai.
...namun selama
sebulan di Temula perasaan aneh sering meremas jantungku jika aku melihat Ule.
...atau karena aku memang dilemparkan tangan nasib untuk menemukan jodoh
seorang jodoh seorang guru di desa pedalaman?
Kutipan tersebut menggambarkan kecintaan Sentaru
secara implisit terhadap Ule.
c. Kesedihan
Rasa sedih timbul akibat dari kehilangan
sesuatu yang berharga. Intensitas kesedihan iti sendiri tergantung pada besaran
nilai.dari sesuatu itu. Hal ini disebutkan dalam kutipan berikut:
Apakah aku sudah
kalah? Atau seharusnya aku terlibat agar aku dapat langsung memberi kesadaran?
Atau aku harus menunggu satu generasi berlalu sampai satu generasi berikutnya
menerima kehadiranku?
Sentaru
meras sedih karena keberadaannya yang tidak diterima di masyakatnya sendiri.
Padahal ia adalah seorang dokter, tetapi orang-orang di desanya lebih percaya
kepada belian atau dukun ketimbang dokter.
d. Menghukum diri sendiri
Menghukum diri sendiri ialah akibat dari
rasa bersalah yang sumbernya dari diri sendiri. Tekanan yang berasal dari
keadaan dan orang lain, membuat individu memhukum dirinya sendiri, dengan cara
menyakiti dirinya sendiri. Tidak ditemukan emosi ini dalam cerpen Belian.
e. Rasa malu
Rasa malu timbul dikarenakan individu
melakukan kesalahan namun tidak melanggar standar moral. Rasa malu pada tokoh
Sentaru ditunjukan secara implisit:
“Orang disini lebih menghormatiku
sebagai anak seorang polisi dan cucu kepala adat, bukan karena aku dokter, Ibu
ingat kan?...”
Tokoh
Sentaru merasa malu karena orang-orang disana menghormatinya bukan karena ia
adalah seorang dokter tapi karena anak seorang polisi dan cucu kepala adat.
KESIMPULAN
Psikologi merupakan ilmu yang
menyelidiki serta mempelajari tentang tingkah laku dan tingkah laku manusia. Wellek
dan Warren mengungkapkan bahwa istilah psikologi sastra mempunyai empat
kemungkinan pengertian. (1) Studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai
pribadi. (2) Psikologi sastra merupakan studi proses kreatif. (3) Psikologi
sastra merupakan studi tipe dan hukum-hukum psikologi.yang diterapkan pada
karya sastra. (4) Psikologi sastra merupakan studi yang mempelajari dampal
sastra pada pembaca.
Berdasarkan hasil analisis data yang
telah dijelaskan dalam pembahasan cepen diatas. Terdapat klasifikasi emosi rasa
malu, kesedihan, dan cinta. Pada emosi rasa bersala, menghukum diri sendiri,
dan kebencian tidak ditemukan di dalam cerpen.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,
Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta:
Rineka Cipta.
Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
Syukur, Abdul. 2011. Beragam Terap Gangguan Emosi Sehari-hari. Yogyakarta:
DIVA Press.
[1] Abdul Syukur, Beragam Terapi Gangguan Emosi Sehari-hari (Yogyakarta:
DIVA Press, 2011), hlm. 1.
[2] Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Rineka Cipta, 2003), hlm. 410
[3] Napoleon Hill, Think and Grow dalam Abdul Syukur , Beragam Terapi Gangguan Emosi Sehari-hari (Yogyakarta:
DIVA Press, 2011), hlm. 26.
[4] Krech dalam Abertine Minderop, Psikologi Sastra (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia), hlm. 40.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar