Oleh: Ulya Yurifta
Dewasa
ini pengkajian sastra mendapat perhatian tidak hanya dari para ahli atau kritik
sastra, tetapi juga dari para peminat dan penggemar sastra. Karya sastra
merupakan sebuah karya yang pada hakikatnya dibuat dengan mengedepankan aspek
keindahan disamping keefektifan penyampaian pesan. Aspek keindahan tersebut
sengaja dibentuk oleh pengarang dengan memanfaatkan potensi bahasa. Aspek
keindahan itu juga yang digunakan oleh pengarang agar dapat memberikan daya
tarik kepada suatu karya sastra sehingga mampu memikat pembacanya. Ciri khas
pengarang yang menjadi daya tarik dari suatu karya dapat dikaji dengan kajian
stilistika.
Dalam
stilistika terdapat proses analisa yang mengandung peranan besar, yaitu Majas. Menurut
(Teeuw, 2013),
pada zaman modern stilistika sering kali memperlihatkan persamaan dengan
retorika, tetapi tanpa aspek normatifnya; stilistik, ilmu gaya bahasa, juga
diberi definisi yang bermacam-macam, tetapi pada prinsipnya selalu meneliti
pemakaian bahasa yang khas atau istimewa, yang merupakan ciri khas seorang
penulis, aliran sastra dan lain-lain, atau pula yang menyimpang dari bahasa
sehari-hari atau dari bahasa yang dianggap normal, baku dan lain-lain.
Kajian
stilistika diperlukan dalam mengkaji bahasa di dalam karya sastra. Salah satu
karya sastra yang dapat dikaji dengan stilistika adalah cerpen. Cerpen adalah jenis
karya sastra yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia
lewat tulisan pendek. Dalam penelitian kali ini, peneliti hendak menggunakan
objek kajian cerpen yang berjudul Mereka
Bilang Saya Monyet, adanya rasa tertarik menggunakan kajian Stilistika,
yang dimana stilistika ini sendiri sangat jarang dikaji dan jarang diperoleh
perhatian. Karena pada umumnya stilistika lebih banyak dibicarakan dalam ilmu
bahasa, yaitu dalam bentuk deskripsi berbagai jenis gaya bahasa, sebagai majas
contohnya. Menurut (Warren, 1989) banyak penelitian di bidang ini yang
bertujuan sempit dan bersifat menggurui. Stilistika di pakai untuk
merekomendasikan gaya “menengah” tertentu yang menekankan kejelasan, ketepatan,
dan mengarah ke disiplin pendidikan tertentu atau untuk mengagungkan bahasa
tersebutt. Karena stilistika itu sendiri sebenarnya kita bisa mempelajari
dengan membedakan titik perpisahan antara stilistika bahasa dengan sastra, bisa
menemukan arah baru sekaligus model penelitian dengan teori stilistika
kontemporer, stilistika postmoder.
Stilistika
Menurut (Ratna, 2009)
Stilistika (stylistic) adalah ilmu tentang gaya. Sedangkan stil (style) adalah
cara-cara yang khas, bagaimana segala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu,
sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai secara maksimal. Stilistika
tidak terbatas dalam bahasa dan sastra. Dalam pengertian yang lebih luas, gaya
juga dibicarakan dalam karya seni yang lain, termasuk bentuk-bentuk karangan
bebas pada umumnya, seperti : politik, ekonomi, media massa, dan sebagainya,
bahkan juga dalam kehidupan praktis sehari-hari.
Dalam karya seni gaya berkaitan dengan
cara-cara pemanfaatan secara khas medium masing-masing yang kemudian dapat
menimbulkan aliran-aliran. dalam bidan ilmu pengetahuan dikenal gaya ilmiah,
gaya ilmiah populer, gaya selingkung. Dalam bidang olah raga dikenal gaya
bebas, gaya dada. Dalam media massa dan kehidupan sehari-hari dikenal gaya
hidup, gaya orde lama, gaya kapitalis, gaya binatang pop, gaya keraton, dan
sebagainya (Ratna, 2009).
Majas
Majas (figure of speech) adalah pilihan
kata tertentu sesuai dengan maksud penulis atau pembicara dalam rangka
memperoleh aspek keindahan. Baik gaya maupun gaya bahasa berkaitan dengan aspek
keindahan. Perbedaannya, dalam kehidupan sehari-hari, dalam aktivitas nonseni
gaya menduduki posisi sekunder, sedangkan dalam karya sastra dan karya seni
pada umumnya keindahan merupakan gejala dominan. Pada dasarnya dalam karya
sastra baik gaya maupun gaya bahasa memang berperan penting. Seperti masalah
umum penulisan, penyajian, komposisi, struktur penceritaan, termasuk cara
penampilan karakter huruf, kover, dan ukuran buku. Tujuannya jelas untuk
menarik minat pembeli dan menguasai dunia pemasaran.
Majas di bagi menjadi empat macam yaitu:
1) majas penegasan, 2) perbandingan, 3) pertentangan, dan 4) sindiran. Di dalam
penelitian ini, objek yang diambil adalah cerpen Mereka Bilang saya Monyet karya Djenar Maesa Ayu. Dan di dalam
penelitian ini, menggunakan majas perbandingan, dikarenakan didalam majas
perbandingan ada banyak poin gaya bahasa yang sesuai di dalam cerpen Mereka
Bilang Saya Monyet. Dan adapun dalam penelitian ini mengambil teori dari
Abrams, yang dimana Abrams mengatakan di dalam teorinya ada dua macam
penelitian, modern dan tradisional. Di dalam peneletian ini lebih memfokuskan
bagian tradisionalnya karena masih dipengaruhi oleh bentuk (gaya bahasa) yang
dimana teori Abrams tersebut mendukung dalam mengkaji cerpen Mereka Bilang Saya Monyet. Dalam
stilistika tradisional, masalahnya, biasanya dijawab dengan sembarang saja.
Bentuk-bentuk diletakkan dalam dikotomi antara bentuk yang menguatkan dan bentuk
yang melemahkan.
Majas
Perbandingan
Majas perbandingan adalah kata-kata
berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap
pendengar atau pembaca. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas
Perbandingan dibagi menjadi:
- Alegori
Alegori adalah perbandingan dengan alam secara utuh
- Alusio
Alusio adalah majas dengan ungkapan, peribahasa,
atau sampiran
- Antonomasia
Antonomasia adalah sebutan untuk menggantikan nama
orang
- Disfemisme
Disfemisme adalah menonjolkan kekurangan tokoh
- Epitet
Epitet adalah acuan untuk menunjukkan sifat khusus
seseorang atau hal lain
- Eponim
Eponim adalah nama yang menunjukkan ciri-ciri
tertentu
- Eufemisme
Eufemisme adalah menghaluskan arti
- Hipalase
Hipalase adalah keterangan yang seolah-olah
ditempatkan pada tempat yang salah
- Hiperbola
Hiperbola adalah melebihi sifat dan kenyataan yang
sesungguhnya
- Litotes
Litotes adalah cara merendahkan diri
- Metafora
Metafora adalah membandingkan suatu benda dengan
benda lainnya
- Metonimia
Metonimia adalah menggunakan suatu nama tetapi yang
dimaksud benda lain
- Onomatope
Onomatope adalah menggunakan tiruan bunyi
- Paranomosia
Paranomosia adalah kata yang sama tetapi menampilkan
makna yang berbeda
- Perifrasis
Perifrasis adalah suatu kata yabg diperluas dengan
ungkapan
- Personifikasi
Personifikasi dalah benda mati yang dianggap hidup
- Simbolik
Simbolik adalah perbandingan dengan simbol
- Simile
Simile adalah menggunakan kata-kata perbandingan
- Sinekdoke
Sinekdoke adalah sebagian untuk keseluruhan dan
sebaliknya
Sinekdoki ada dua macam: pars pro toto (sebagian
untuk keseluruhan) dan totum pro parte (keseluruhan untuk sebagian).
- Sinestesia
Sinestesia adalah penggunaan beberapa indera
- Tropen
Tropen adalah istilah lain dengan makna sejajar
Dari uraian diatas tadi, dapat disimpulkan bahwa
stilistika adalah ilmu yang mempelajari tentang gaya bahasa dalam karya sastra,
bagaimana segala sesuatu diungkapkan dengan cara tertentu, sehingga tujuan yang
dimaksudkan dapat dicapai secara maksimal. Stilistika tidak terbatas dalam
bahasa dan sastra. Gaya bahasa juga dapat menghidupkan karya sastra itu sendiri
dan bisa bervariasi, dan terakhir bisa menghindari sifat monotom. Jenis-jenis
dari majas perbandingan meliputi : Alegori, Alusio, Antonomasia, Disfemisme,
Epitet, Eponim, Eufemisme, Hipalase, Hiperbola, Litoses, Metafora, Metonimia,
Onomatape, Paranomasia, Perifrasis, Personifikasi, Simbolik, Simile, Sinekdoke,
Sinestesia, Tropen.
Berikut dari kesimpulan diatas tadi di buat tabel
instrumennya berupa :
No
|
kutipan
|
Jenis majas
|
||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
19
|
20
|
21
|
||
1.
|
Saya tahu persis siapa dirinya. Saya
tahu persis Si Kepala Anjing berhubungan dengan banyak laki-laki padahal ia
sudah bersuami. Saya tahu persis Si
Kepala Anjing sering mengendus-endus kemaluan Si Kepala Srigala. Bahkan
Si Kepala Anjing juga pernah mengendus-endus kemaluan saya walaupun kami
berkelamin sama. Tapi tidak di depan umum (2004: 8)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Maksud dari Si
Kepala Anjing adalah seorang wanita yang sering berhubungan dengan banyak
lelaki padahal sudah bersuami, bahkan ia tertarik pula dengan Monyet yang
notabene sama-sama wanita seperti dirinya.
Keterangan
:
1.
Alegori
2.
Alusio
3.
Antonomasia
4.
Disfemisme
5.
Epitet
6.
Eponim
7.
Eufemisme
8.
Hipalase
9.
Hiperbola
10.
Litoses
11.
Metafora
12.
Metonimia
13.
Onomatape
14.
Paranomasia
15.
Perifrasis
16.
Personifikasi
17.
Simbolik
18.
Simile
19.
Sinekdoke
20.
Sinestesia
21.
Tropen
(*dibuat angka karena tabel tidak
muat)
Kesimpulan adalah dalam penciptaan karya sastra
tidak akan lepas dari gaya bahasa. Kajian stilistika sangat diperlukan dalam
mengkaji karya sastra walaupun jarang orang yang mengkaji stilistika ini. Pada
cerpen Mereka Bilang Saya Monyet karya Djenar Maesa Ayu ini banyak gaya bahasa
yang dikaji dengan majas. Gaya bahasa adalah Pemakaian kata -kata kiasan dan
perbandingan yang tepat untuk melukiskan sesuatu maksud tanpa untuk membentuk
plastik bahasa. Yang dimaksud plastic bahasa adalah : Daya cipta pengarang
dalam membuat cipta sastra dengan mengemukakan pemilihan kata yang tepat.
Sedangkan majas sendiri pilihan kata tertentu sesuai dengan maksud penulis atau
pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan. Jika dikaitkan dengan
subgenre fantastik, cerpen ini masuk dalam kategori uncanny, karena dalam
cerita tidak menemukan keraguan dan cerita dapat dipahami isi atau jalan
ceritanya secara kerangka natural. Dan dalam cerpen Mereka Bilang Saya Monyet
ini lebih cocok untuk mengambil majas perbandingan, Majas perbandingan adalah
kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan
pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca.
Daftar Pustaka
Ayu, D. M.
(2002). Mereka Bilang saya Monyet. Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA.
Ratna, P. N. (2009). Stilistika Kajian Puitika Bahasa,
Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Teeuw, A. (2013). Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung:
Pustaka Jaya.
Warren, R. W. (1989). Teori Kesusastraan. Jakarta:
PT GRAMEDIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar