Minggu, 05 Juni 2016

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN MATINYA SEORANG PENARI TELANJANG KARANGAN SENO GUMIRA AJIDARMA: SUATU KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA (Ringkasan oleh Faisal Fathur)

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN MATINYA SEORANG PENARI TELANJANG KARANGAN SENO GUMIRA AJIDARMA: SUATU KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 Teori Struktural
Kajian sastra secara struktural tidak menjadikan sebuah karya sastra tertentu sebagai objek kajian, karena yang menjadi objek kajiannya ialah sistem yang membangun setiap karya sastra yang ada. Studi sastra struktural berupaya menggali dan mendeskripsikan sistem sastra yang mendasari segala praktik kesusastraan.
Desmon McCarty mengatakan bahwa dunia prosa merupakan struktur yang meliputi plot, tokoh, latar, pandangan hidup, dan nada yang merupakan unsur yang perlu dipelajari jika ingin membandingkan sebuah prosa dengan kehidupan atau jika ingin menilai secara etik atau sosial sebuah karya. Strukturalisme menekankan pada kajian antarunsur pembangun karya yang bersangkutan.

2.1.1.1 Hakikat Cerpen
Cerita pendek atau cerpen adalah cerita yang mampu habis dibaca sekali duduk. (Edgar Allan Poe, dalam Nurgiyantoro) & (William Henry Hudson, dalam Pradopo) Tak ada ketentuan atau aturan pasti tentang panjang pendeknya suatu cerpen. Variasi cerpen terbagi dalam short short story, middle short story, dan long short story. Secara garis besar, cerita pendek merupakan bentuk penuangan pengalaman manusia.

2.1.1.2. Struktur Cerpen
Tema
Secara hakikat, tema merupakan pijakan dalam penceritaan yang merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra. Tingkatan tema menurut Shipley (dalam Nurgiyantoro) adalah tingkat fisik, organik, sosial, egoik, dan divine. Tiap cerpen hanya berisikan satu tema, karena ceritanya pendek.

Plot
Secara hakikat plot: plot disebut sebagai rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian, dengan rangkaian awal-tengah-akhir. Peristiwa, konflik, dan klimaks menentukan eksistensi plot dan kualitas serta kemenarikan sebuah cerita. Plot tersembunyi dibalik jalan cerita.

Tokoh
a. Penokohan
Merupakan penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu pada sebuah cerita. Tokoh cerita (Abrams) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspressikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Penokohan digunakan untuk menggambarkan rupa dan watak para tokoh cerita.

b. Pembedaan tokoh
Pembedaan tokoh terbagi atas tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama ialah tokoh yang tergolong penting dan ditampilkan terus menerus sehingga terasa mendominasi sebagian besar cerita. Tokoh tambahan merupakan tokoh yang dimunculkan dalam porsi penceritaan yang relatif pendek.
Penokohan yang baik ialah penokohan yang berhasil menggambarkan tokoh-tokoh dan mengembangkan watak dari tokoh-tokoh tersebut mewakili tipe-tipe manusia yang dikehendaki tema dan amanat.

2.1.2 Psikologi Sastra
Menurut Hilgard, psikologi merupakan “Psychologymay be defined as the science that studies behavior of man” Definisi tersebut menjelaskan bahwa kejiwaan adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan dikaitkan dengan gejala-gejala kejiwaan manusia.

2.1.3 Konflik Batin
Jenis konflik batin disebutkan Dirgagunarsa (dalam Sobur, 2009:292-293), bahawa konflik batin memepunyai beberapa bentuk, anatara lain sebagai berikut: Konflik MendekatMendekat (Approach-Approach Conflict), Konflik Mendekat-Menjauh (ApproachAvoldance Conflict), Konflik Menjauh-Menjauh (Avoldance-Avoidace Conflict).

2.1.3.1 Sistem Komunikasi Interpesonal
Menurut Drs. Jalaluddin Rahmat, M.Sc. dalam Psikologi Komunikasi, sistem dalam komunikasi interpersonal terbagi atas: Persepsi Interpersonal, Konsep Diri, Atraksi Interpersona, dan Hubungan Interpersonal.

2.1.3.2 Teori-teori Faktor Gangguan Batin
Freud (dalam Kusumawati, 2003: 33) Menyatakan bahwa faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam beberapa gangguan batin antara lain: 1) teori agresi, 2) teori kehilangan, 3) teori kepribadian, 4) teori kognitif, 5) teori ketidakberdayaan, dan 6) teori perilaku.

2.1.3.3 Hierarki Kebutuhan Maslow
A.H. Maslow membentuk suatu hierarki kebutuhan yang tersusun atas 1) kebutuhan fisiologis, 2) kebutuhan rasa aman, 3) kebutuhan akan cinta dan kebersamaan, 4) kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.

2.2 KERANGKA BERPIKIR
Kerangka berpikir yang dilakukan oleh peneliti yaitu membedah novel dengan pendekatan psikologi sastra. Melalui pendekatan tersebut, ditemuilah fokus mengenai pengkajian tentang konflik batin. Setelahnya, peneliti memaparkan hasilnya dalam bentuk naratif deskriptif.

1 komentar:

  1. untuk ringkasan skripsi yang berjudul matinya seorang penari telanjang yang di ringkas oleh rekan faisal secara umum sudah sangat sistematis diparagraf awal anda menjelaskan tentang teori struktural oleh Desmon Mc Carty yaitubahwa dunia prosa merupakan struktur yang meliputi plot, tokoh, latar, pandangan hidup, dan nada yang merupakan unsur yang perlu dipelajari jika ingin membandingkan sebuah prosa dengan kehidupan atau jika ingin menilai secara etik atau sosial sebuah karya. Strukturalisme menekankan pada kajian antarunsur pembangun karya yang bersangkutan. lalu diawal dijelaskan teori struktural secara ringkas diawalKajian sastra secara struktural tidak menjadikan sebuah karya sastra tertentu sebagai objek kajian, karena yang menjadi objek kajiannya ialah sistem yang membangun setiap karya sastra yang ada. Studi sastra struktural berupaya menggali dan mendeskripsikan sistem sastra yang mendasari segala praktik kesusastraan.
    lalu di sebutjuga tentang konflik batin secara runut yaitu konflik batin mendekat-mendekat menjauh- menjauh dan
    dan secara keseluruhan bahasanya juga sederhana dan mudah di pahami.

    BalasHapus