Oleh Wahyu Nurhaeni
Dalam resensi
buku ini, sepertinya peresensi menargetkan kalangan menengah atas untuk membaca
buku ini, terlihat dari bahasa dan kata-katanya yang tidak umum. Detail-detail
isi buku dituliskan dengan baik. Peresensi juga menceritakan tiga sub utama
yang ada di dalam buku, yang menceritakan tentang ketiga seniman tionghoa itu
yang merupakan inti dari kesulurahan buku yang ingin di sampaikan pengarang,
juga latar belakang ketiga tokoh-tokoh tersebut. Dalam tulisan resensi ini pun
terdapat kritik terhadap kecondongan penulis yang sebenarnya masih peresensi
maklumi, namun sepertinya persensi menyampaikan kelebihan dari buku ini tidak
terlalu detail atau hanya tersirat saja, sehingga memungkinkan untuk bebarapa
orang yang membaca resensi ini hanya melihat bagian kekurangannya saja atas
presepsi peresensi. Meskipun terlihat saat peresensi mengungkapkan detail isi
buku dan sejarah para seniman tionghoa yang terdapat dalam buku tersebut,
tetapi peresensi tidak mencantumkan buku tersebut masuk golongan atau
klasifikasi buku apa, sehingga ada kemungkinan besar pembaca hanya menebak-menebak
buku tersebut adalah hanya buku biografi ketiga tokoh tersebut meskipun
peresensi sudah menyisipkan ada pesan-pesan tersirat dari buku ini, tetapi
tidak ada perbandingan dari buku serupa, jadi seperti yang sudah dijelaskan di
atas bahwa kelebiahannya pun tidak secara jelas dituliskan, kurangnya perbandingan
dari buku-buku sejenis membuat isi resensi ini hanyalah presepsi penulis semata
walaupun sudah dengan detail di gambarkan bahwa buku ini mengenai tiga tokoh
seniman tionghoa, tetapi kesimpulan dan penilaian yang diambil menjadi kurang
konkret. Latar belakang tokoh yang terdapat pada buku tersebut memang
dituliskan dengan baik, tetapi sayangnya latar belakang si pangarangpun tidak
dituliskan, meskipun ada latar belakang yang dituliskan mengapa si pengarang
menulis buku tersebut, walau hanya secara tersirat. Kesimpulannya, penilaian
yang di sampaikan peresensi agak kurang secara objektif karena kurangnya
perbandingan dari buku-buku yang lain yang serupa dan hanya menceritakan secara
detail latar belakang tokoh yang ada di dalam buku tersebut, tanpa membahas
detail terlebihdahulu pengarang buku tersebut.
Saya Latifah dari 2sis.
BalasHapusMenurut saya tulisan dari Wahyu ini terlalu bertumpuk-tumpuk topiknya sehingga membuat saya sebagai pembaca kesulitan mengambil gagasan utama dari tiap permasalahan yang diungkapkan. Mungkin ini terjadi karena kesalahan teknis dalam mengunggah tulisan. Sebelum dipublikasi, seharusnya dilihat kembali bagaimana sistematika paragrafnya.