Oleh Febri Irdian
Resensi yang baik tentunya harus memiliki beberapa aspek yang mendukung
nya,seperti hal nya dengan teori resensi menurut gorys kraf yang mana harus
memiliki 4 aspek sehingga dapat dikatan sebagai sebuah resensi yang baik.
Jika kita melihat resensi yang
berjudul “pesan dagang dan pesan politik” dari majalah Tempo maka ada beberapa
hal yang bisa di lihat sesuai dengan teori gorys kraf namun ada beberapa juga
yang tidak sesuai dengan teori resensi.
Melihat latar belakang yang di
kemukakan oleh yang penulis resensi utarakan tentang buku “melipat Air” ,bahwa
buku tersebut untuk membuka kembali kisah-kisah dan kenangan dari para seniman
tionghoa yang seakan terlupakan pada masa orde baru karna kebijakan pembersihan
kroni-kroni soekarna dan etnis tionghoa lebih dikenal dekat dengan soekarno
sehingga tersisih dari sejarah seni indonesia,ini secara tidak langsung
menjelaskan Tema Buku tersebut yang bertemakan sejarah,kebudayaan ,kesenian dan
unsur politik ,dan penulis resensi menjelaskannya menggunakan narasi secara
singkat,nilai lebih lainnya yang tak kalah penting adalah ringkasan isi buku
yang di tuliskan lumayan lengkap sehingga pembaca resensi dapat mengetahui
garis besar isi buku tersebut
namun sayangnya penulis resensi tidak memperkenalkan sang penulis
buku,padahal berdasarkan teori gorys Kraf,memperkenalkan siapa pengarang
buku,prestasinya,serta apa saja buku yang sudah ia buat adalah salah satu aspek
dalam membuat resensi
Setelah latar belakang ,maka aspek berikutntya adalah jenis buku,melihat
latar belakangnya yang mengulas sejarah tionghoa maka jenis buku ini tentu saja
ilmu pengetahuan tentang sejarah dan penulis resensi sudah menjelaskannya
secara tersirat bahwa buku ini buku sejarah lewat narasi narasi nya, dan sang
penulis resensi tampaknya sudah memperkirakan segmen pembaca nya sehingga ia
tidak perlu repot repot menjaskan jenis buku tersebut
Kemudian jika melihat dari aspek
keunggulan buku ,tidak di jelaskan secara spesifik keunggulan buku dari aspek
fisik seperti jenis kertas ,cover ,dan lain sebagai nya namun penulis
menuliskan keungguan buku tersebuat lewat narasi singkat tentang isi buku
,karna penulis resensi ingin mengangkat isi buku yang jarang di temui sebagai
keunggulan buku tersebut ,namun sang penulis resensi juga menulis sedikit
kekurangan buku tersebut dalam paragraf terakhir resensi tersebut.
Dan yang terakhir adalah nilai buku ,dari awal penilus resensi memang
lebih mengedepankan isi cerita buku tersebut,sehingga nilai buku tersebut lebih
mengedepankan nilai isi cerita sedangkan nilai dari segi organisasi,bahasa dan
teknik tidak di bahas oleh sang penulis Resensi.
Febri sudah mengomentari resensi yang disesuaikan dengan teori Gorys Keraf dengan lengkap. Komentarnya objektif dan pendapatnya pun sampai ke pembaca. Namun ada beberapa kekurangan pada komentar resensi ini seperti paragraf 1 dan 2 seharusnya bisa disatukan karena pada pembahasannya sama. Setelah itu, teknis penulisan seperti penggunaan huruf kapital dan penggunaan tanda baca harus diperhatikan. Sepertinya Febri tidak memeriksa ulang tulisannya karena ada banyak salah penulisan pada komentarnya.
BalasHapus