Oleh Claudia Putri
Resensi yang berjudul “Pesan Dagang
dan Pesan Politik” yang tuliskan oleh Hendro Wiyanto, dalam kalimat pembukanya menjelaskan latar
belakang dengan memperkenalkan Lee Man Fong, Lim Wasim, dan Siauk Tik Kwie. Penulis
resensi menjelaskan bagaimana pekerjaan, pendidikan, hingga
pengalaman-pengalaman yang pernah dilalui oleh tiga seniman asal Tionghoa
secara singkat. Untuk deskripsi buku,
penulis resensi menyampaikan identitas dimulai dari judul, penulis, penerbit,
edisi, dan tebal buku, tetapi tidak mencantumkan harga buku. Sebaiknya penulis
resensi ikut mencantumkan harga buku karena akan menjadi salah satu bahan
pertimbangan pembaca. Dalam resensi ini, penulis resensi hanya memperkenalkan
pengarang berdasarkan namanya saja, tidak menyertakan apa saja buku yang pernah
ditulis oleh pengarang, ketenaran pengarang, dan apa yang menjadi alasan
pengarang membuat buku berjudul “Melipat
Air: Jurus Budaya Pendekar Tionghoa”.
Macam atau jenis buku sebagai
klasifikasi mengenai buku ini tidak dituliskan penulis resensi. Padahal,
pembaca tidak selalu mempunyai selera yang sama. Penggolongan macam atau jenis
buku akan memudahkan pembaca untuk mengetahui perbedaan serta persamaan dengan
buku-buku lain, dan membuat pembaca akan semakin tertarik karena dapat
mengetahui buku tersebut secara terperinci. Walaupun, dapat diketahui bahwa
buku ini adalah buku Non-Fiksi.
Keunggulan buku juga tidak dibuat
penulis resensi secara detail. Penulis resensi hanya menjelaskan dari segi isi,
dimana dalam buku tersebut “pesan dagang” dan “pesan politik” samar-samar bisa
dipetik, dan menjelaskan hiruk-pikuk pasar seni kontemporer sejauh mana pesan
dagang mempengaruhi estetikanya dan terdapat sesuatu dari politik. Penulis
resensi tidak menjelaskan dari segi organisasi, bagaimana hubungan antara satu
bagian dengan bagian lainnya memiliki keterkaitan atau tidak, tidak menjelaskan
dari segi bahasa, bagaimana struktur kalimatnya, hubungan antar kalimatnya,
atau pilihan katanya, juga tidak menjelaskan dari segi teknik, bagaimana bentuk
pencetakannya, dan lain sebagainya.
Dalam
keempat sasaran yang dijelaskan penulis resensi dari keunggulan buku, masih
terdapat ketidaklengkapan, karena hanya menjelaskan dari segi isi. Tugas
penulis resensi yang seharusnya dapat memberikan sugesti apakah buku yang
diresensi layak atau tidak untuk dibaca menjadi terasa kurang, karena masih
mengurangi ketertarikan pembaca pada buku tersebut.
pada komentar resensi yang diberikan Claudia sudah bagus, mengacu pada 4 aspek yang disebutkan oleh Gorys Keraf. namun pada kalimat pertama paragraf pertama terkesan tidak begitu jelas. akan lebih baik jika Claudia menjelaskan secara runut tentang latar belakang resensi tersebut.
BalasHapus