Oleh
Muhamad Rifqi
Resensi yang dimuat dalam majalah Tempo ini secara
umum sudah baik dalam resensinya peresensi menampilkan kutipan isi serta letak
halaman. Lalu, latar belakang tokoh-tokoh 3 seniman yang ada didalam buku
dijelaskan secara singkat misalnya, Lee
Man fong yang tidak lulus Sekolah dasar tapi karena bakat melukisnya, ia menghasilkan
iklan dan majalah sebelum hijrah ke indonesia dan setelah hijrah di indonesia
beliau bekerja sebagai perancang di perusahaan benar aterkemuka di Kolff & Co. Dan juga di jelaskan juga latar belakang
sejarahnya juga di jelaskan dengan baik secara ringkas mengambarkan kondisi orang tionghoa pada saat peristiwa
G-30 S PKI 1965 . kekurangannya secara lugas digambarkan seperti makna narasi
“Pesan Dagang dan Pesan Politik yang tidak secara rinci di jelaskan. meskipun
begitu, peresensi tampaknya lebih tertarik membahas isi yang ada dalam bukunya
tanpa memperhatikan hal lain yang ada dalam buku misal cover bukunya, jenis
kertasnya, lalu bagaimana ejaan tulisan yang ada dalam bukunya sudah benar atau
belum.
Tapi secara kesuluruhan
pembahasan isi cukup baik tapi kurang memperhatikan hal-hal kecil di luar isi
buku.
Komentar ini masih kurang mendalam. Seharusnya masih bisa dikritik lagi resensi tersebut juga memperhatikan teori dari Gorys Keraf. Kebanyakan dari komentar ini hanya mengulang isi resensi tidak memperdalam kekurangan maupun kelebihannya.
BalasHapus